Manila (ANTARA) - Filipina telah menyetujui vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia untuk penggunaan darurat, kata Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) negara itu pada Jumat.
Vaksin tersebut, yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute Rusia, adalah yang keempat yang mendapatkan otorisasi penggunaan darurat di negara Asia Tenggara itu saat melawan lonjakan infeksi baru.
Baca juga: Kemristek siap mengakomodasi kegiatan pengembangan vaksin Nusantara
"Manfaat yang diketahui dan potensial dari vaksin Gamaleya Sputnik V ... lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial dari vaksin tersebut," kata kepala FDA Rolando Enrique Domingo pada konferensi pers.
Untuk melawan virus baru corona yang telah bermutasi menjadi beberapa varian yang lebih mudah menginfeksi manusia, semua negara melakukan program vaksinasi.
Di tengah gencarnya inokulasi vaksin COVID-19, sejumlah negara Uni Eropa menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZenega karena munculnya kasus penggumpalan darah pada beberapa orang yang telah divaksin dengan AStraZeneca.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa vaksinasi dengan AstraZeneca tidak perlu dihentikan karena manfaatnya lebih banyak daripada mudaratnya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sebut vaksinasi aman dilakukan saat puasa
Baca juga: LIPI targetkan menyerahkan bibit vaksin COVID-19 Merah Putih pada awal 2022
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Berita Lainnya
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB