Hindari SUTET Saat Hujan Petir

id hindari sutet, saat hujan petir

Hindari SUTET Saat Hujan Petir

Pangkalpinang, (antarariau) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyarankan masyarakat untuk menghindari jalur sutet pada saat hujan petir karena berpotensi banyak sambaran.

Di sekitar saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet), menurut Kepala Seksi Bencana Tagana Babel, Aswin berpotensi sering terjadi petir karena sutet memiliki tegangan listrik yang besar.

"Sutet merupakan saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat di udara dengan tegangan di atas 245 kv, artinya sutet adalah elektromagnetik yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah sedangkan petir atau kilat mengandung listrik," kata Aswin di Pangkalpinang, Kamis.

Selain disarankan untuk menghindari jalur-jalur penghantar listrik sutet, masyarakat juga disarankan untuk menghindari areal yang banyak mengandung timah.

''Petir sering menyambar di daerah yang banyak terdapat kandungan timah karena itu merupakan logam penghantar listrik,'' kata Aswin.

Di Pulau Bangka, Aswin memaparkan daerah Jembatan 12 dan Perumahan Timah Bukit Baru adalah area yang memiliki banyak kandungan timah sehingga warga diminta waspada.

Lebih lanjut Aswin menyarankan agar warga menghindari perkebunan kelapa sawit karena sawit juga mengandung elektromagnetik.

''Selain itu juga hindari daerah yang banyak tumbuhan berkayu keras seperti kelapa, karet, dan palawija karena kayu keras juga penghantar listrik dan lebih dari itu biasanya tumbuhan itu tinggi-tinggi jadi kemungkinan tersambar besar,'' kata dia.

Menurut Aswin, kecelakaan akibat tersambar petir di wilayah Bangka Belitung cukup sering terjadi, rata-rata satu kasus terjadi pada setiap hari hujan yang disertai petir.

''Mengingat daerah kita kaya akan timah, jadi kemungkinan itu yang menyebabkan sering terjadi kecelakaan seperti itu, intinya penanggulangan dari bencana tersambar petir adalah kewaspadaan, warga harus selalu waspada menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi besar terjadi sambaran,'' kata dia.