Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan penambahan jumlah waduk dan embung di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengatasi masalah kebutuhan air.
"Saya sudah perintahkan dari Pak Menteri PU (Pekerjaan Umum) untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," kata Presiden Jokowi di lokasi "food estate" di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa.
Baca juga: PLN buka pintu Waduk PLTA Koto Panjang akibat banjir Sumbar, begini penjelasannya
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke NTT untuk meninjau area lumbung pangan padi di Sumba Tengah dan selanjutnya meninjau bendungan Napun Gete di kabupaten Sikka.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum provinsi NTT jumlah embung di NTT sebanyak 1.125 embung dari kebutuhan 4.000 embung untuk mengatasi kebutuhan air.
Selanjutnya Kementerian PUPR juga sedang merampungkan Bendungan Napun Gete dan Bendungan Temef setelah menyelesaikan pembangunan dua bendungan lain yaitu Raknamo dan Rotiklot.
"Problemnya adalah memang masih di seluruh NTT sama yaitu masalah air, memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015, di 2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung, termasuk embung besar juga sudah dibangun, tapi masih jauh dari cukup, masih kurang," tambah Presiden.
Selain penambahan embung dan bendungan Presiden juga meminta agar Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan alat mesin pertanian terutama traktor.
"Di sini memang di Kabupaten Sumba Tengah ini kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektare di mana yang 3.000 di tanam padi kemudian yang 2.000 hektare ditanam jagung, tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung," jelas Presiden.
NTT dipilih menjadi lokasi "food estate" karena Presiden mengatakan 34 persen kemiskinan ada di NTT.
"Panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi dan kita ingin mengelola agar 1 tahun bisa 2 kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," ungkap Presiden.
Turut serta dalam peninjauan kunjungan kerja Presiden Jokowi tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan pejabat terkait lainnya.
Baca juga: Kementerian PUPR telah rampungkan 18 bendungan baru selama 2015-2020
Baca juga: Waskita Karya: Proyek pembangunan bendungan terus berjalan di tengah pandemi
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB