Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan prajurit harus menghindari pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
Panglima mengemukakan hal itu ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, yang salah satunya membahas terkait pelanggaran HAM.
Baca juga: Panglima TNI terima kunjungan perdana Kapolri, ini hasilnya
"Dalam Rapim TNI/Polri maupun Rapim TNI, kami juga harus melihat untuk menghindari tindakan pelanggaran HAM, sebagaimana perintah Presiden Jokowi," kata Panglima TNI dalam sambutannya.
Hal itu mengingat, kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pelanggaran HAM hanya akan menjauhkan TNI dari rakyat serta membuat musuh makin kuat.
Oleh karena itu, Hadi di hadapan para perwira tinggi (pati) TNI mengingatkan agar pemahaman HAM haruslah disosialisasikan hingga ke tingkat yang paling bawah.
"Dia (prajurit) boleh berbuat apa, dan apa yang harus dilakukan. Kami menghadapi permasalahan serius di lapangan," tuturnya.
Hal-hal penting dan strategis yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi, Menkeu Sri Mulyani, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Komnas HAM, kata Panglima, akan menjadi masukan bagi TNI.
"Berbagai hal tersebut khususnya adalah hal-hal yang sangat penting, ini harus segera kami respons dan disikapi bersama melalui pemikiran yang kreatif, inovatif, dan tentunya lebih adaptif sehingga bisa kami implementasikan dalam kegiatan untuk mendukung tugas pokok TNI," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini meminta agar kekuatan dan keunggulan yang dimiliki TNI harus terus ditingkatkan, sedangkan kelemahan yang agar bisa dinetralisasi.
"Termasuk kelemahan dari sisi kondisi dan spesifikasi alutsista. Latihan, penyiapan operasi bagi personel dan satuan, baik operasi dalam maupun luar negeri," katanya.
Baca juga: Panglima TNI: Seluruh prajurit TNI ikuti dan sukseskan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Panglima TNI minta waspadai gangguan kedaulatan negara di tengah COVID-19
Pewarta: Syaiful Hakim