London (ANTARA) - Harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam sekitar 13 bulan pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika peluncuran vaksin menjanjikan akan menghidupkan kembali permintaan dan produsen-produsen utama menahan pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik 70 sen atau 1,1 persen, menjadi 63,13 dolar AS per barel pada pukul 12.15 sore waktu setempat (1715 GMT) setelah mencapai tertinggi sesi di 63,76 dolar AS, tertinggi sejak 22 Januari tahun lalu.
Baca juga: Harga minyak mentah melonjak dipicu hasil pembicaraan OPEC+ dan ketegangan Iran
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret bertambah 63 sen atau 1,1 persen, menjadi 60,10 dolar AS per barel setelah menyentuh 60,95 dolar AS, tertinggi sejak 8 Januari tahun lalu.
Harga minyak naik sekitar 5,0 persen minggu lalu.
Pasar Amerika Serikat tutup pada Senin (15/2) untuk libur Hari Presiden.
Harga telah reli selama beberapa pekan terakhir karena pengetatan pasokan, sebagian besar oleh pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu dalam kelompok produsen OPEC+ yang lebih luas.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pasar minyak global sedang dalam jalur pemulihan dan harga tahun ini bisa mencapai rata-rata 45-60 dolar AS per barel.
“Kami telah melihat volatilitas rendah dalam beberapa bulan terakhir. Ini berarti pasar seimbang dan harga yang kita lihat hari ini sejalan dengan situasi pasar,” kata Novak.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mendorong pelaksanaan legislatif besar pertama masa jabatannya, beralih ke kelompok bipartisan pejabat lokal pada Jumat (15/1) untuk mendapatkan dukungan dalam rencana bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS.
"Paket 1,9 triliun dolar AS yang telah lama ditunggu-tunggu belum disahkan. Ketika data pekerjaan AS terbaru mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang sedang kesulitan, paket bantuan tidak bisa datang cukup cepat untuk beberapa bantuan," kata Tamas Varga, analis minyak di pialang PVM Oil Associates London.
"Stimulus kemungkinan akan disetujui dalam beberapa wujud atau bentuk," tambahnya.
Dalam sebuah langkah yang dapat memperketat pasokan lebih lanjut, para pekerja akan memutuskan pada Senin (15/2) apakah akan mogok minggu ini di terminal pemuatan minyak terbesar di Norwegia. Pemogokan dapat mengganggu produksi di ladang yang berkontribusi atas sepertiga dari produksi minyak mentah negara itu.
Produksi AS dapat terpengaruh minggu ini juga oleh cuaca dingin yang tidak biasa di Texas dan Oklahoma. Suhu di Midland, Texas, jantung Cekungan Permian AS, wilayah serpih terbesar di negara itu, turun menjadi satu digit Fahrenheit.
Jutaan orang tidak mendapat pasokan listrik dan beberapa kilang membatasi pemrosesan juga karena cuaca dingin, yang berkisar antara 21 hingga minus 8 derajat Fahrenheit (minus 6 hingga minus 22 Celcius).
Baca juga: Harga minyak mentah naik terangkat harapan stimulus AS akan memacu permintaan BBM
Baca juga: Harga minyak anjlok, lonjakan kasus virus angkat kekhawatiran permintaan
Pewarta : Apep Suhendar
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB