Inggris akan perpanjang larangan masuk bagi wisatawan dari 11 negara Afrika

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,corona

Inggris akan perpanjang larangan masuk bagi wisatawan dari 11 negara Afrika

Regent Street yang kosong di London Selasa (5/1/2021), sehari setelah Perdana Menteri Boris Johnson menetapkan tindakan lebih lanjut sebagai bagian dari "lockdown" di Inggris dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona. (ANTARA/PA Images via Reuters Connect/Yui Mok/pri.)

Bengaluru (ANTARA) - Inggris pada Kamis (7/1) mengatakan akan memperpanjang larangan masuk untuk wisatawan dari negara-negara Afrika wilayah selatan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran varian baru COVID-19 yang diidentifikasi di Afrika Selatan.

Pembatasan akan mulai berlaku pada hari Sabtu dan tetap berlaku selama dua minggu, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Airlangga Hartarto tegaskan PSBB bukan melarang beraktivitas tapi hanya ada pembatasan pergerakan

"Masuk ke Inggris akan dilarang bagi mereka yang telah melakukan perjalanan dari atau melalui negara Afrika selatan dalam 10 hari terakhir, termasuk Namibia, Zimbabwe, Botswana, Eswatini, Zambia, Malawi, Lesotho, Mozambik dan Angola serta Seychelles dan Mauritius, "kata Departemen Transportasi negara itu.

Selain itu, dikatakan, "Israel (dan Yerusalem) akan dihapus dari daftar koridor perjalanan Inggris dan orang-orang yang datang mulai 9 Januari dari Botswana, Israel (dan Yerusalem), Mauritius atau Seychelles perlu mengisolasi diri."

Inggris sebelumnya mengatakan telah melarang sementara masuknya penumpang ke Inggris yang datang dari Afrika Selatan mulai 24 Desember, tidak termasuk warga negara Inggris dan Irlandia, pemegang visa dan penduduk tetap, tetapi mereka diharuskan untuk mengisolasi diri selama 10 hari.

Inggris telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena COVID-19, dan ekonominya mengalami kontraksi paling tajam dari negara mana pun selama gelombang pertama infeksi musim semi lalu.

Baca juga: Ketua Satgas COVID-19 minta untuk batasi kegiatan yang menarik massa

Baca juga: Inggris Raya catat 1.000 kematian harian COVID-19 tertinggi sejak April


Sumber : Reuters

Penerjemah: Azis Kurmala