London (ANTARA) - Inggris Raya mencatat lebih dari 1.000 kematian harian COVID-19 untuk pertama kalinya sejak April sementara pemerintah berjuang keras untuk menangani varian baru virus corona yang lebih menular.
Empat negara Inggris Raya pada Rabu (6/1) mengonfirmasi 1.041 kematian dalam 28 hari setelah tes positif COVID-19 dan 62.322 kasus baru COVID-19, menurut data resmi.
Baca juga: Banyak negara kembali "lockdown", Presiden minta perketat protokol kesehatan
Angka tersebut menjadi pengingat tajam lainnya dari krisis parah saat Inggris dan Skotlandia mulai menerapkan kembali penguncian COVID-19 pekan ini. Di bawah karantina wilayah itu, warga diperintahkan untuk tetap berada di rumah.
Data pada Selasa (5/1) menunjukkan 60.916 infeksi baru COVID-19 dan 830 kematian.
Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami pandemi COVID-19 terparah, dengan jumlah kematian tertinggi di Eropa.
Baca juga: Acara Grammy Awards ditunda jadi 14 Maret akibat lonjakan kasus virus corona
Baca juga: Inggris kembali berlakukan "lockdown", akibat varian baru COVID-19 menggila
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Atur waktu perjalanan mudik agar anak tidak lelah di jalan
28 March 2024 16:05 WIB
Otoritas AS terus cari 6 orang pekerja yang diduga tewas akibat jembatan ambruk
28 March 2024 16:00 WIB
Bank Indonesia imbau masyarakat menukar rupiah di titik layanan BI dan perbankan
28 March 2024 15:51 WIB
Indonesia undang 44 pemimpin negara untuk hadiri Forum Air Sedunia di Bali
28 March 2024 15:46 WIB
Analis: Rupiah berpeluang menguat terhadap dolas AS seiring imbal hasil SBN kian menarik
28 March 2024 15:38 WIB
KPU pertanyakan AMIN yang baru layangkan keberatan soal Gibran
28 March 2024 15:31 WIB
BOE bakal memproduksi layar 6,1 inci untuk iPhone SE 4
28 March 2024 15:27 WIB
Cinta Laura berusaha untuk tetap produktif selama Ramadhan
28 March 2024 15:17 WIB