Pemprov DKI siapkan pembelajaran dengan skema campur atau "blended learning"

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, tatap muka

Pemprov DKI siapkan pembelajaran dengan skema campur atau "blended learning"

Pemuda Karang Taruna Petamburan Unit 07 (kanan) membantu pelajar menyelesaikan tugas sekolahnya saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan jaringan internet hasil swadaya masyarakat di Mushola At Tawadhu, Petamburan, Jakarta, Jumat (28/8/2020). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan mengenalkan skema pembelajaran campur atau "blended learning" yang akan diterapkan di sekolah-sekolah selama masa pandemi COVID-19.

"blended learning merupakan pembelajaran yang mengombinasikan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dari rumah," kata kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana dalam keterangan tertulis yang disiarkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pekanbaru belum terapkan sekolah tatap muka, ini alasannya

Pemerintah DKI Jakarta belum memberlakukan pembelajaran tatap muka pada semester ganjil Tahun Ajaran (TA) 2020/2021 dan tetap menerapkan belajar dari rumah.

Keputusan ini dengan pertimbangkan kesehatan dan keamanan para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai prioritas utama.

Sembari itu, Disdik DKI terus melakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam mempersiapkan rencana pembelajaran tersebut.

Salah satunya mempersiapkan laman Siap Belajar. Laman yang digunakan untuk melakukan asesmen terhadap sekolah-sekolah yang ada di DKI Jakarta.

"Laman Siap Belajar ini bertujuan untuk mengukur kesiapan satuan-satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada semester genap TA 2020/2021," kata Nahdiana.

Hasil dari asesmen tersebut akan dijadikan dasar bagi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk menentukan sekolah-sekolah yang siap dan dapat melaksanakan pembelajaran campuran atau blended learning.

"Sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria dalam asesmen tersebut akan menjadi sekolah model dalam pelaksanaan blended learning di wilayah DKI Jakarta," ujarnya.

Nahdiana menjelaskan, dalam penerapan blended learning, para orang tua memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti blended learning atau belajar dari rumah.

Dengan demikian, lanjut dia, pihak sekolah tetap harus mematangkan kesiapannya dalam melanjutkan pelaksanaan belajar dari rumah, terlebih bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria atau tidak menjadi sekolah model.

Nahdiana juga menambahkan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akan memberikan edukasi dan penjelasan lebih lanjut terkait blended learning ini, khususnya bagi para peserta didik dan orang tua, karena blended learning merupakan skema yang masih baru dan masih belum banyak dipahami.

Seluruh proses terkait blended learning ini akan dipersiapkan dengan baik dan matang sebelum diimplementasikan. Baik dari segi kesiapan dalam hal protokol kesehatan hingga kegiatan belajar-mengajar.

"Hal ini akan terus kami lakukan untuk memastikan keselarasan antara kami dan para orang tua dan peserta didik," ujar Nahdiana.

Baca juga: Orangtua di Dumai harap sekolah tatap muka disiplin prokes COVID-19

Baca juga: Satgas COVID-19 Riau belum rekomendasikan sekolah tatap muka, begini penjelasannya


Pewarta: Laily Rahmawaty/Ricky Prayoga