Imah, penjual sayur di Dumai mencoba bertahan di tengah pandemi

id Prokes Dumai,Pasar Dumai,feature ubahlaku,Imah penjual sayur

Imah, penjual sayur di Dumai mencoba bertahan di tengah pandemi

Salah satu pasar di Kota Dumai. (ANTARA/Abdul Razak)

Dumai (ANTARA) - Habis tunaikan Salat Subuh, Imah setiap pagi langsung keluar rumah bersama suami menuju Pasar Tradisional Bunda Sri Mersing Kota Dumai untuk mencari nafkah berdagang sayur mayur.

Sebagai pedagang pasar, Imah sudah melakoninya lebih 20 tahun dan banyak suka duka dialami ibu dari empat anak ini. Sebelum Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 muncul, aktivitas jualan berjalan normal.

Awal tahun 2020 pandemi COVID-19 mulai datang. Masyarakat ketakutan untuk saling bertemu karena khawatir tertular virus korona itu. Pemerintah mulai membatasi semua aktivitas masyarakat, termasuk sektor perekonomian.

Bagi Imah, COVID-19 ini sedikit banyak sangat mempengaruhi penjualan sayur mayurnya di pasar. Agar tetap bertahan di tengah pandemi ini, Imah tidak lupa menjalankan prosedur pemerintah yakni protokol kesehatan.

Kunjungan orang ke pasar mengalami penurunan tajam pada awal COVID-19, sebab pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah dan tidak berada di luar kediamannya.

"Penjualan sempat merosot di awal awal wabah ini, karena orang datang ke pasar berkurang. Agar bisa bertahan dan tidak tertular, saya dan suami tidak lupa memakai masker dan menjaga jarak dengan pembeli," kata Imah, Kamis.

Sebagai perbandingan, sebelum pandemi korona ini datang, aktivitas jual beli normal di atas rata rata Rp3,5 juta hingga Rp4 juta. Setelah COVID-19 mewabah, pendapatan merosot di angka Rp2 juta per hari.

Karena berada di area publik, Imah dan para pedagang lainnya terus mendapat imbauan dan sosialisasi dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dumai agar mematuhi protokol kesehatan.

Karena menerapkan prokes kunci utama memutus rantai penularan COVID-19, maka Imah dan suami dengan sukarela mengikuti anjuran pemerintah tersebut. juga agar diri tidak tertular dan melindungi keluarga.

Memasuki tatanan hidup normal baru yang disosialisasikan pemerintah, masker tetap dipasang dan pengecekan kesehatan dengan tes cepat atau rapid test oleh Satgas COVID-19 Dumai.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Dumai dr Syaiful mengatakan, rapid test massal yang pernah diadakan di pasar tradisional sebagai upaya pemerintah untuk mengetahui sedini mungkin gambaran penyebaran COVID-19 dan mengantisipasi kemunculan kelompok penularan baru atau klaster di pasar.

"Kita berharap pedagang mengikuti anjuran pemerintah seperti menjaga jarak, memakai masker, sarung tangan dan jaga pola hidup sehat," kata Syaiful.

Pemerintah Kota Dumai terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dan para pedagang diingatkan menjaga diri dan keluarga agar tidak terpapar.

Disamping itu, Satgas COVID-19 Dumai berharap masyarakat tetap dapat beraktifitas dan melakukan kegiatan perekonomian guna menunjang kesejahteraan masyarakat.

Namun, keberhasilan kegiatan perekonomian tidak akan ada, bila tidak menjalankan protokol kesehatan. Semua penelitian sudah menunjukkan bahwa masker mampu mencegah penularan dan yang paling penting mampu menurunkan angka kematian akibat kasus COVID-19 yang berat.

Cegah penyebaran COVID-19 dengan melakukan 4M, yakni menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak lebih 1 meter, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, kemudian, menghindari kerumunan.

Keberhasilan menekan penyebaran COVID-19 dan menghentikan jumlah kematian akibat penyakit COVID-19 ini ada di tangan semua, dengan harus bergotong royong dan aktif menerapkan 4M.

Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani COVID-19 ini. Jika ingin pandemi ini cepat berlalu, maka disiplinkan diri menjalani 4M.