Tinggal dan "roadtrip" dengan menggunakan van mulai jadi tren di Australia

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,wisata,traveling

Tinggal dan "roadtrip" dengan menggunakan van mulai jadi tren di Australia

Ilustrasi mobil van. (Antara/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga di Australia mulai menyukai melakukan perjalanan (roadtrip) dengan menggunakan mobil van. Tak hanya untuk roadtrip, mobil yang mereka kendarai juga menjadi tempat tinggal mereka selama pandemi.

Stand-up comedian Matt Watson merupakan salah satunya. Ketika dia tiba di Australia dari Kanada untuk perjalanan dan tur, malah membuatnya "terjebak" di Aussie karena berbagai kebijakan perjalanan di kala pandemi.

Baca juga: Tips lakukan traveling pada masa normal baru

"Tujuan saya datang ke Australia adalah untuk melakukan tur di mana-mana, tetapi saat ini, basis saya adalah Melbourne," canda Watson, dikutip dari ABC.

Watson adalah bagian dari komunitas "van life" yang sedang berkembang di Negeri Kanguru. Komunitas ini merupakan sebuah gerakan sosial para pelancong, yang mengabaikan ketergantungan mereka pada rumah dan hotel untuk kehidupan di jalan.

Berakar pada tahun 1960-an, gaya hidup yang pernah diserahkan kepada kaum hippies dan gelandangan kini menjadi industri tersendiri, terdiri dari mereka yang memang ingin tinggal di van, maupun bagi pelancong yang hanya mencari cara baru untuk berlibur.

Salah satu pendiri Vanlife Diaries, Jonny Dustow, mengatakan hal ini dipengaruhi pandemi yang tiba-tiba mengubah gaya hidup masyarakat. Selain adanya dorongan yang meningkat untuk berlibur di rumah, ada minat baru pada "kehidupan van".

"Karena Anda tidak bisa bepergian ke luar negeri, kami melihat semakin banyak orang menghiasi kendaraan mereka dengan setidaknya tempat tidur untuk berkemah," kata Dustow.

Ahli listrik dan pembuat kabinet Cam Johnson, yang menjalankan bisnis kecil yang mengonversi van, mengatakan dia telah dibanjiri pekerjaan selama beberapa minggu terakhir.

"Saya pikir semua orang memiliki ide yang sama. Mereka memiliki simpanan uang untuk pergi ke luar negeri dan karena itu bukan lagi pilihan, mereka menggunakan uang itu untuk membuat van," kata Johnson.

"Ini adalah waktu yang sangat sibuk (bagi saya). Jumlah orang yang mampir baru saja dua kali lipat dan banyak van sebenarnya sudah dipesan hingga Februari tahun depan," ujarnya menambahkan.

Di Australia, jutaan penduduk Sydney diminta untuk membatasi mobilitas mereka selama liburan Natal. Perkumpulan pun dibatasi hingga 10 pengunjung di dalam ruangan.

Kota terpadat di Australia hampir terisolasi dari bagian lain negara dengan penutupan perbatasan negara bagian atau karantina wajib selama 14 hari untuk kedatangan di Sydney.

"Tolong batasi mobilitas Anda," kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney, Kamis (24/12).

"Terlepas dari pertemuan keluarga dekat yang kami izinkan selama liburan Natal, kami tidak ingin orang-orang berpindah-pindah kecuali Anda benar-benar harus melakukannya," tegasnya.

Baca juga: Ayo traveling ke Riau, inilah 115 agenda pariwisata selama 2020

Baca juga: Menjajal traveling naik kapal pesiar Sapphire Princess ke Negeri Jiran Malaysia - Singapura


Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira