Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kemiskinan di Provinsi Riau yang terus meningkat dapat diatasi dengan memperbanyak kegiatan terkait pemberdayaan ekonomi umat.
“Kemiskinan yang dihadapi di Riau ini juga menjadi salah satu bagian yang menjadi perhatian untuk kita tanggulangi melalui upaya-upaya pemberdayaan ekonomi umat,” kata Wapres Ma’ruf saat berdialog dengan pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau secara virtual dari Jakarta, Selasa (15/12).
Untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat tersebut, Pemerintah telah menyiapkan anggaran dan institusi yang bertugas mengkoordinasi kegiatan tersebut.
“Sebenarnya kelembagaannya sudah ada, sudah disiapkan. Dan dana, baik untuk bansos maupun untuk pemberdayaan, juga sudah disiapkan untuk APBN Tahun 2021,” kata Ma’ruf.
Wapres menjelaskan penanggulangan kemiskinan di daerah menjadi perhatian Pemerintah, termasuk yang terjadi di Provinsi Riau.
“Tentang kemiskinan ini, sudah menjadi program Pemerintah untuk kita menanggulangi kemiskinan ini,” tukasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah, lanjut Wapres, ialah dengan memberikan bantuan sosial di sektor pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat hingga untuk pelaku usaha kecil.
“Pemberian bantuan sosial yaitu melalui bansos pendidikan, bansos kesehatan, bansos sembilan bahan pokok (sembako); bahkan di masa pandemi ini ada bansos untuk usaha-usaha kecil atau bansos produktif,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Datuk Sri Al-Azhar menyampaikan secara umum kondisi yang terjadi di Provinsi Riau, salah satunya mengenai angka kemiskinan yang saat ini masih cukup tinggi.
Al-Azhar juga mengatakan bahwa organisasinya akan mendukung program pemberdayaan ekonomi umat yang dicanangkan Pemerintah.
“Adat Melayu Riau itu bersepati atau menyatu dengan Islam. Oleh karena itu, dorongan Wapres agar Indonesia mengembangkan ekonomi syariah sebagai bagian dari perwujudan peradaban yang Islami, adalah sesuatu yang amat bersesuaian dengan adat kami, adat melayu Riau,” katanya.
Al-Azhar juga menyampaikan beberapa masalah di Provinsi Riau terkait investasi dan pemanfaatan sumber daya alam.
Dia berharap Pemerintah pusat lebih banyak membuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat adat melayu Riau.
“Penggalakan investasi sumber daya alam di Riau belumlah terwujud. Kita berharap lebih banyak lagi kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat Adat Melayu Riau agar masyarakat kami bisa mengejar ketertinggalannya,” ujarnya.
Turut mengikuti audiensi virtual tersebut ialah Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau Yan Prana Jaya Indra Rashid dan jajaran pengurus Lembaga Adat Melayu Riau.
Sementara Wapres dalam audiensi tersebut didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Kasetwapres) Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Berita Lainnya
Wapres Gibran Rakabuming Raka ingin Fatayat NU jadi tempat berlindung nyaman perempuan
13 December 2024 13:26 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka saksikan simulasi bencana ratusan siswa Bogor
11 December 2024 12:31 WIB
Gibran minta sistem zonasi sekolah dihilangkan
23 November 2024 7:17 WIB
Wapres apresiasi kinerja Baznas bantu entaskan kemiskinan di Indonesia
22 November 2024 15:07 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka cek uji coba makan bergizi di SMKN 7 Semarang
22 November 2024 10:14 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka ajak pemuda kerja keras wujudkan Indonesia Emas 2045
21 November 2024 15:55 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka kunjungi warga terdampak banjir rob di Muara Angke
20 November 2024 16:51 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka tinjau simulasi makan gratis di Maros Sulsel
13 November 2024 16:50 WIB