346 warga binaan Lapas Pekanbaru sudah sembuh dari COVID-19

id Lapas pekanbaru, klaster lapas

346 warga binaan Lapas Pekanbaru sudah sembuh dari COVID-19

Kanwil Kemenkumham Riau ketika menerima kunjungan Kapolda Riau.(ANTARA/HO-Kanwil Kemenkumham Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 346 warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Pekanbaru sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dari total 449 orang yang terpapar virus asal Wuhan Tiongkok tersebut sehingga masih menyisakan 103 yang positif.

"Yang terkonfirmasi positif dari sebelumnya 449 orangsaat ini tinggal 103 orang.Sembuh sudah 346 orang,"kata Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Riau, Ibnu Chuldun dalam pernyataan persnya di Pekanbaru, Senin.

Jumlah warga binaan Lapas Pekanbaru saat ini lanjutnya ada sekitar1.439 orang per 23 November ditambah petugas 109 orang. Padahalkapasitas hunian Lapas Kelas IIA Pekanbaru sejatinya hanya untuk 771 orang.

Menurut dia, warga binaan yang terinfeksi Virus Corona pada umumnya tidak menunjukkan gejala.Mereka yang positif dipisahkan bloknya dengan napi yang non-isolasi sebagai langkah untuk mencegah yang lainnya tidak terpapar.

Awalnya diduga penularan terjadi dari petugas lapas, kemudian menyebar cepat karena jumlah warga binaan sudah melebihi kapasitas. Penambahan jumlah kasus diketahui setelah pada tanggal 26—27 Oktober Lapas Kelas II A Pekanbaru melakukan uji usap (swab test) massal kepada seluruh pegawai dan warga binaan.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Riau membentuk tim supervisi untuk mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri pasien di Lapas Pekanbaru. "Saya sudah tugaskan kepala dinas kesehatan, tolong disiapkan tim supervisi untuk mengecek saudara-saudara kita yang menjalani isolasi mandiri," ungkapnya.



Syamsuar mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenkumham Riau terkait penanganan kasus COVID-19 di Lapas Pekanbaru. Ia juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah untuk melakukan penanganan terhadap narapidana yang positif COVID-19 yang mengalami gejala sedang dan berat.

Perawatan napi maupun tahanan di rumah sakit juga harus ada penjagaan khusus. Karena itu perlu ada CCTV yang bisa memantau napi agar tidak kabur saat dirawat di luar Lapas.

Baca juga: Cegah COVID-19, Lapas Bengkalis isloasi 14 hari tahanan baru

Baca juga: Warga binaan Lapas Pekanbaru positif COVID-19 bertambah, totalnya 407 orang