SKK Migas-PT CPI tingkatkan daya saing angkatan kerja muda Riau melalui program WFD

id WFD, SKK Migas, PT CPI

SKK Migas-PT CPI tingkatkan daya saing angkatan kerja muda Riau melalui program WFD

Direktur Politeknik Caltex Riau Dr Mohammad Yanuar Hariyawan (kiri) menyerahkan sertifikat kepada salah satu peserta pelatihan Zahir Accounting pada Kamis (5/11/2020). (ANTARA/HO-PT CPI)

Pekanbaru (ANTARA) - Jumila Wati (26) tampak sumringah saat dinyatakan diterima bekerja pada salah satu perusahaan kontraktor yang bergerak di industri minyak dan gas (Migas). Sebelumnya, dia hanya membuka usaha kuliner kecil-kecilan dengan modal sendiri. Namun, berkat sertifikat Zahir Accounting yang dikantonginya, ia kini bisa mengubah nasib dari pekerja serabutan menjadi pegawai pada sebuah perusahaan.

Karena itu,Jumila Wati bersyukur serta berterima kasih kepada SKK Migas – PTChevron Pacific Indonesia (PT CPI) yang sudah memfasilitasinya untuk ikut pelatihan dan sertifikasi Zahir Accounting.

"Pelatihan dan sertifikasi ini tidak hanya memberikan peluang mendapatkan pekerjaan, tapi juga membantu saya dalam mengelola usaha kecil saya. Pembukuan transaksi-transaksi menjadi lebih teratur," tutur Jumila Wati.

Jumila Wati tidak sendiri, masih ada ratusan angkatan kerja muda Riau termasuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang juga beruntung dan sudah mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja (Workforce Development/WFD) yang ditaja SKK Migas – PT CPI.

Jumila Wati. (ANTARA/HO-PT CPI)


Mereka telah “diwisuda” melalui sebuah acara virtual penutupan Program WFD yang berlangsung pada Kamis, 5 November 2020. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Dr. Ahmad Saufi, Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasono Setyadi dan Senior VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto.

Peningkatan keterampilan juga dirasakan Fakhrial Irsyadi (25) salah satu peserta pelatihan dan sertifikasi Cisco Certification Network Associate (CCNA) terkait pengelolaan infrastruktur jaringan komputer. "Saya juga merasa terbantu dari sisi biaya. Sebab, jika harus menanggung sendiri, biaya untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi seperti ini cukup berat bagi saya," ungkap lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau tersebut.

Berkat sertifikat CCNA yang diperoleh dari program ini, Fakhrial mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan swasta di Surabaya dengan benefit yang cukup besar baginya.

Fakhrial Irsyadi (ANTARA/HO-PT CPI)


Program WFD tahun ini diikuti 200 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di sekitar area operasi PT CPI di Riau, yakni Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kampar, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai. Sebanyak 196 di antaranya dinyatakan lulus sertifikasi. Kegiatan pelatihan dan sertifikasi berlangsung sejak Juli hingga September 2020. Dalam kesempatan itu, SKK Migas – PT CPI menggandeng Politeknik Caltex Riau (PCR) sebagai mitra pelaksana. Pendanaan program ini berasal dari skema cost recovery.

"Tenaga kerja terampil yang bersertifikasi diharapkan dapat membawa kemajuan bagi dunia industri maupun wirausaha. Program seperti WFD ini turut mendukung program pemerintah dalam membangun kapastias SDM di Riau," kata Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution saat memberikan sambutan.

Wagub mengatakan kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan angkatan kerja muda Riau sehingga memiliki daya saing lebih tinggi. Diharapkan, hal tersebut dapat turut menekan angka pengangguran. "Pemprov melihat animo masyarakat di Riau sangat tinggi dengan seleksi yang ketat. Kita harapkan program ini terus berlanjut di tahun mendatang. Kami mendukung ini sebagai bentuk nyata bantuan SKK Migas -CPI dalam menciptakan SDM andal," kata Wagub.

Apresiasi juga disampaikan Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Dr Ahmad Saufi. "Program ini merupakan kontribusi nyata dalam turut melahirkan generasi unggul untuk menjawab kebutuhan industri," katanya.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution (kiri) secara resmi menutup Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja pada Kamis (5/11/2020). (ANTARA/HO-PT CPI)e


Sementara itu, Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasono Setyadi mengucapkan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan pihak Pemprov Riau dan pemerintah kabupaten/kota terhadap pelaksanaan program ini maupun kegiatan usaha hulu migas pada umumnya.

Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan upaya peningkatan produksi minyak mentah nasional. Program WFD, lanjut dia, dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing peserta di dunia kerja maupun wirausaha, khususnya para lulusan SMA/SMK, angkatan kerja muda, maupun pelaku usaha kecil-mikro.

"Program-program investasi sosial Perusahaan kami menitikberatkan pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia guna menciptakan kemandirian masyarakat Riau khususnya, dalam jangka panjang," ungkap Senior VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto.

Selain Zahir Accounting dan CCNA, Program WFD juga mencakup dua bidang pelatihan lainnya yaitu Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK3) dan MikroTik Certification Network Associate (MTCNA). Seperti halnya CCNA, MTCNA merupakan pengelolaan infrastruktur jaringan komputer yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0. PCR selanjutnya akan memantau dan mengevaluasi keberhasilan program melalui penelusuran alumni (alumni tracking) selama beberapa bulan ke depan.

Program WFD tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keduakalinya, dengan sekitar 1.200 pelamar. Sebelumnya pada 2018 juga dilaksanakan program ini dengan dua kegiatan pelatihan dan sertifikasi, yaitu AK3 Umum dan Operator Alat Berat. Pelaksanaan program juga bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait, di antaranya Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pendidikan tingkat Provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Riau.