Film animasi Jepang 'Demon Slayer: Mugen Train' terus pecahkan rekor di box office

Jakarta (ANTARA) - Film animasi Jepang (anime) "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train" terus memecahkan sejumlah rekor di box office Jepang.

Film tersebut menghasilkan 2,499 miliar yen dari 2,028 juta tiket masuk, dan mempertahankan tempat pertama di peringkat box office domestik selama tiga pekan berturut-turut.

Baca juga: Disney tunda perilisan film "Death on the Nile"

Dilansir Crunchyroll, Jumat, hal ini juga didorong adanya Hari Film di Jepang pada tanggal 1 November, di mana film apa pun dapat ditonton dengan harga 1.100 yen saja di bioskop.

Menurut distributor Toho dan Aniplex, film berdurasi 117 menit itu menghasilkan total lebih dari 15,7 miliar yen dan menjual 11,8 juta lebih tiket dalam 17 hari sejak dirilis pada 16 Oktober.

"Demon Slayer: Mugen Train" sekarang ini telah menjadi film terlaris kesepuluh sepanjang masa di Jepang, melampaui "Ponyo" (2008) dari Studio Ghibli dan Hayao Miyazaki, serta melampaui "Avatar" (2009) dari James Cameron.

Selain filmnya, kepopuleran film ini juga berimbas pada lagu temanya berjudul "Homura" dari LiSA. Lagu tersebut telah menduduki puncak tangga lagu Oricon Weekly Single Ranking untuk minggu ketiga berturut-turut.

Prestasi ini merupakan pertama kalinya penyanyi mampu berada di puncak Oricon selama tiga pekan sejak 12 tahun lalu, yang sebelumnya diraih oleh SMAP pada akhir 2007 hingga awal tahun 2008.

"Homura" sejauh ini telah terjual 141.000 kopi dan telah disertifikasi gold oleh Asosiasi Industri Rekaman Jepang (RIAJ) hanya dalam waktu dua minggu.

Sementara itu, "Demon Slayer: Mugen Train" yang diproduksi oleh Ufotable itu mengadaptasi serial komik (manga) karya Koyoharu Gotouge, yang dibuat menjadi serial anime pada tahun 2019.

"Demon Slayer: Mugen Train" direncanakan tayang di negara-negara lain, termasuk Indonesia pada awal tahun 2021.

Baca juga: Film "Tenet" akan hadir dalam bentuk DVD hingga Blu-ray pada Desember

Baca juga: Optimisme Mira Lesmana dan Riri Riza terhadap kebangkitan industri film Indonesia

Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira