Konsumsi buah kiwi bisa bantu atasi sembelit kronis

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, kesehatan

Konsumsi buah kiwi bisa bantu atasi sembelit kronis

Ilustrasi buah kiwi (Antara/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Bagi Anda yang mengalami sembelit kronis, cobalah mengonsumsi kiwi secara teratur karena menurut studi buah ini bisa membantu Anda buang air besar lebih lancar.

Kiwi, seperti dilansir dari Medical Daily pada Sabtu, lebih baik daripada obat pencahar yang bisa menyebabkan efek samping, seperti kembung dan sakit perut.

Baca juga: Vitamin K dalam bayam, telur dan keju bisa bantu cegah COVID-19

Studi dari Michigan dan Georgia mengamati tiga pengobatan alami untuk orang dewasa yang mengalami sembelit kronis (ditandai buang air besar hanya tiga kali atau kurang per minggu).

Sebanyak 79 partisipan studi terlibat dan mereka dibagi menjadi tiga kelompok, yakni yang mengonsumsi dua buah kiwi per hari, 100 gram buah plum per hari dan 12 gram psyllium per hari selama empat minggu.

Hasil penelitian menunjukkan, ketiga kelompok lebih rutin ke kamar mandi dan mereka yang mengonsumsi kiwi dan plum, konsistensi feses-nya paling baik dibanding obat pencahar.

Sementara dari sisi efek samping seperti perut kembung dan nyeri, umumnya dialami partisipan yang diberi psyllium (serat). Sebanyak 33 persen partisipan yang diberi psyllium mengalami sakit perut, sementara mereka yang mendapat plum hanya 18 persen yang mengalami gejala itu. Bagi yang mengonsumsi kiwi, tak mengalam sakit perut.

Untuk keluhan munculnya gas, sebanyak 19 persen dialami mereka yang diberi psyllium, 18 persen dengan plum dan 0 persen gejala pada partisipan yang mendapatkan kiwi.

Sementara untuk keluhan perut kembung, sekitar 36 persen dialami mereka yang mengonsumsi plum, 11 persen yang diberi kiwi, 10 persen untuk psyllium

"Hasil ini mengkonfirmasi manfaat plum dan psyllium dan menawarkan data pertama terkait buah kiwi hijau sebagai pengobatan yang efektif dan dapat ditoleransi dengan baik untuk pasien sembelit kronis," kata penulis studi.

Baca juga: Kapan waktu yang tepat untuk konsumsi suplemen vitamin D

Baca juga: Dua vitamin ini ternyata sangat dibutuhkan tubuh anda untuk menjaga sistem imun

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa