Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga, kerabat dan keluarga korban tragedi bom Bali memperingati 18 tahun peristiwa terorisme tersebut dengan melakukan doa dan meletakkan karangan bunga di kawasan Monumen Ground Zero, di Kabupaten Badung, Bali.
"Saya datang ke sini untuk mendoakan teman saya ada yang menjadi korban bom Bali. Ada tiga orang teman saya yang saat itu berada di lokasi kejadian. Mudah-mudahan saat ini mereka berbahagia di alam yang lain," ujar seorang warga, Made Tara di Badung, Senin.
Baca juga: Kapolri larang ojek daring berhenti di markas Polri
Ia mengatakan, dalam kesempatan itu, ia juga membawa karangan bunga yang dipesan oleh rekannya warga Australia untuk dibawa ke kawasan Monumen Bom Bali.
"Biasanya mereka datang ke Bali. Cuma karena pandemi COVID-19 ini penerbangan ditutup dan mereka tidak dapat datang ke Bali. Oleh karena itu mereka menitipkan bunga untuk dibawa ke sini," katanya.
Hal yang sama juga dilakukan warga asal Jepang, Mura Sawa yang juga merupakan pemilik agen perjalanan yang biasa melayani wisatawan asal Jepang. Ia datang ke Monumen Bom Bali dengan membawa karangan bunga dan kertas bertuliskan nama sepasang suami istri asal Jepang yang menjadi korban meninggal pada tragedi yang menewaskan total 202 orang tersebut.
"Tujuan ke sini untuk mendoakan dan membawakan karangan bunga kepada almarhum Kosuke Suzuki dan Yuka Suzuki. Setiap tahun biasanya saya yang mengantarkan keluarga korban ke tempat ini. Tapi karena tahun ini mereka tidak dapat datang jadi saya mewakili mereka," ungkapnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi penyebaran pandemi COVID-19, pada tahun 2020 memang tidak ada kegiatan peringatan bom Bali secara khusus yang sebelumnya setiap tahun diisi dengan penyalaan lilin, tabur bunga dan doa bersama yang diselenggarakan Yayasan Isana Dewata.
"Untuk tahun ini karena pandemi COVID-19 ini memang kami dari yayasan sengaja tidak membuat peringatan secara besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar pengurus Yayasan Isana Dewata, Theolina F Marpaung.
Ia menjelaskan, alasan utama tidak diselenggarakan peringatan tragedi bom Bali itu adalah karena pihaknya khawatir dengan adanya COVID-19 dan tidak ingin membentuk klaster-klaster baru lagi dan menambah orang-orang terkena atau terpapar pandemi itu.
"Meskipun begitu, kami juga telah memberikan informasi ke kerabat maupun keluarga korban di Yayasan Isana Dewata kalau mereka tetap diperbolehkan datang sendiri-sendiri tiap keluarga untuk berdoa masing-masing di area Monumen Bom Bali," kata Theolina.
Baca juga: Objek wisata Tanah Lot Bali mulai ramai dikunjungi wisatawan
Baca juga: Seorang turis asal Rumania terancam dideportasi karena buat keributan di Bali
Pewarta : Naufal Fikri Yusuf
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB