Pekanbaru - Real Estate Indonesia (REI) pada tahun 2012 menargetkan untuk membangun sebanyak 15.000 unit rumah di Provinsi Riau.
"Selama ini pertumbuhan bisnis properti di Riau tercatat paling tinggi di luar pulau Jawa," kata Ketua DPD REI Provinsi Riau, Rifa Yendi, di Pekanbaru, Kamis.
Target pembangunan rumah pada tahun ini paling besar dialokasikan untuk pembangunan rumah sederhana sehat (RSh), yakni sebanyak 10.000 unit. Sedangkan, sebanyak target 5.000 unit untuk pembangunan rumah komersil tanpa subsidi.
Menurut dia, tingkat pertumbuhan properti di Riau menempati posisi tiga besar nasional. Setiap tahunnya tercatat pertumbuhan perumahan di Provinsi Riau rata-rata berkisar 16-22 persen.
"Tingkat pertumbuhan perumahan di Riau terbesar di luar Jawa, dan secara nasional hanya kalah dari Jawa Timur dan Jawa Barat," katanya.
Selain itu, lanjutnya, tren pertumbuhan properti di Riau juga dibuktikan dengan tingginya pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) perumahan selama tahun 2010 dan 2011 di Kota pekanbaru.
"Untuk tahun 2010 ada 3.083 IMB yang dikeluarkan, demikian juga dengan tahun 2011. Ini menandakan pembangunan baru banyak dilakukan di pekanbaru," katanya.
Menurut dia, realisasi pembangunan RSh di Riau pada tahun 2011 mencapai 8.000 unit. Jumlah itu sebenarnya tidak mencapai target sebanyak 10.000 unit.
"Namun tetap saja realisasi itu merupakan yang terbesar di luar Jawa dan kami optimis target tahun ini bisa dipenuhi," katanya.
Menurut dia, potensi bisnis properti di Riau sangat cerah karena permintaan perumahan cenderung meningkat karena perkembangan daerah yang begitu pesat. Selain itu, kondisi kelistrikan di Riau yang makin membaik telah membuka peluang untuk perkembangan bisnis tersebut.
"Sekarang tinggal bagaimana caranya agar para pengembang terus meningkatkan kualitas dalam pembangunan perumahan," katanya.
