Pekanbaru - Seorang korban hanyut sejak Minggu (8/2) di Sungai Indragiri, Ratna Wilis (10), warga Desa Redang, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu, Riau, hingga Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB belum ditemukan.
"Korban bisa jadi tersangkut kayu-kayu di dasar sungai, sehingga untuk pencarian dibutuhkan tim penyelam," kata Camat Rengat Barat, Indragiri Hulu (Inhu), Muhammd Idam melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Pekanbaru.
Informasi dari pihak keluarga, kata dia, sebelum dinyatakan hilang akibat terseret arus Sungai Indragiri, korban tengah pergi mengaji dan membawa sebuah tas punggung kecil dan mengenakan jilbab.
Menurut Idam, bisa jadi korban yang kabarnya juga hanyut setelah pulang dari belajar mengaji akibat sampan yang ditumpanginya tenggelam dan tas yang dikenakannya itu tersangkut di batang pepohonan yang berada di dasar sungai bersama dengan tubuhnya.
"Dugaan ini juga diperkuat dimana sampai sekarang atau telah tiga hari sejak dinyatakan hilang, korban tidak juga ditemukan," katanya.
Padahal, demikian Idam, tim dari Badan SAR Nasional dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) beserta masyarakat setempat telah melakukan pencarian hingga radius lebih dari tiga kilometer dari titik tenggelamnya sampan yang ditumpanginya.
Pencarian selama tiga hari ini, kata dia, dilakukan dengan cara mengikuti arah arus sungai, namun tubuh korban tidak kunjung terlihat dipermukaan dan pinggiran sungai.
"Tadi sore, juga ada sekitar sepuluh orang warga yang mencoba menyelam di sekitar sungai. Namun penyelaman tidak maksimal karena peralatan yang minim," ujarnya.
Saat ini, kata Idam, dibutuhkan tim penyelam yang benar-benar didukung dengan peralatan yang memadai agar pencarian dapat lebih optimal.
Ratna Wilis adalah satu dari tiga korban hanyut yang sempat dinyatakan hilang sejak tiga hari lalu. Dua korban hanyut lainnya, yakni Ari Syahputra (12) dan Hendri Gunawan (14) yang juga merupakan saudara kandung Ratna ini telah ditemukan sebelumnya, tepatnya pada Senin (6/2) malam sekitar pukul 20.30 WIB dalam kondisi tak bernyawa.
Ketiga korban yang dimaksud juga merupakan anak dari pasangan suami isteri Uznul Nasution (45) dan Kamelia (41) warga Desa Redang, Kecamatan Rengat Barat, Inhu.
Informasi dari warga dan pihak kepolisian menyebutkan, korban-korban hanyut ini dikabarkan hilang sejak Minggu (5/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB usai pulang dari belajar mengaji di salah satu masjid yang berada di seberang sungai, berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban.
Saat hendak pulang dengan menyeberangi sungai menggunakan sampan yang biasa mereka tumpangi, tiba-tiba sampan karam dan ketiganya pun tenggelam dan hanyut.