Menteri PPPA:Koperasi berpotensi jadi penggerak pemberdayaan ekonomi perempuan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, koperasi,.

Menteri PPPA:Koperasi berpotensi jadi penggerak pemberdayaan ekonomi perempuan

Dokumentasi - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga (kedua kanan) menggendong anak pelaku usaha rumah tangga di Banda Aceh, Aceh, Kamis (5/12/2019). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan koperasi sebagai badan usaha yang dikelola perempuan sangat berpotensi menjadi penggerak pemberdayaan ekonomi perempuan.

"Koperasi perempuan merupakan bagian dari gerakan koperasi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, jumlah koperasi perempuan saat ini 10.382 unit," kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Memperkuat peran perempuan di Kabupaten Pelalawan

Bintang mengatakan jumlah tersebut cukup banyak dan sangat berpotensi menjadi salah satu penggerak ekonomi bangsa, terutama pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi.

Karena itu, Bintang memuji upaya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang melakukan modernisasi pada koperasi perempuan. Modernisasi merupakan sebuah keniscayaan dan kebutuhan pada era digital untuk mengubah citra koperasi sebagai badan usaha yang mampu beradaptasi dan meningkatkan minat perempuan menjadi pelaku usaha.

"Koperasi perempuan yang modern dapat mengundang minat perempuan milenial. Jumlah generasi milenial Indonesia mencapai 88 juta atau 33,75 persen yang separuhnya adalah perempuan. Ciri generasi milenial adalah kreatif, kaya akan ide dan gagasan, serta mampu mengomunikasikannya dengan cemerlang," tuturnya.

Generasi milenial juga pandai bersosialisasi terutama dalam komunitas dan aktif menggunakan media sosial. Bintang berharap potensi tersebut menjadi inovasi para perempuan untuk meningkatkan peran di bidang ekonomi.

Menurut Bintang, minat perempuan sebagai pelaku usaha perlu ditingkatkan karena berkaitan dengan peningkatan pembangunan kesetaraan gender di Indonesia.

"Bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, modernisasi koperasi perempuan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan pemberdayaan perempuan yang akan berdampak pada pencapaian target dan indikator, seperti indeks pembangunan gender, indeks pemberdayaan gender, dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan," paparnya.

Karena itu, Bintang mengajak seluruh pihak, terutama para perempuan, untuk bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi mendorong pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi.

Baca juga: Jokowi unggulkan Program Mekaar untuk pemberdayaan perempuan

Baca juga: IWARA Konsisten Jalani Program Pemberdayaan Perempuan


Pewarta: Dewanto Samodro