Jokowi unggulkan Program Mekaar untuk pemberdayaan perempuan

id debat capres,pilpres 2019,jokowi maaruf amin,berita riau terbaru,berita riau terkini,berita riau antara

Jokowi unggulkan Program Mekaar untuk pemberdayaan perempuan

Capres nomor urut 01 Joko Widodo bersama istri Iriana Joko Widodo tiba di lokasi untuk mengikuti debat Pilpres 2019 putaran kelima, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/19.

Jakarta (ANTARA) - Debat Capres terakhir kini sedang berlangsung, dan Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pinjaman Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau "Mekaar" adalah program yang sangat bermanfaat dalam rangka memberdayakan kaum perempuan di Tanah Air.

"Program Mekaar itu pinjaman bagi ibu-ibu seperti untuk pedagang asongan, bakso mie ayam, yang kita berikan pinjaman Rp2-10 juta. kalau lebih dari Rp10 juta kita larikan ke KUR (Kredit Usaha Rakyat)," kata Joko Widodo dalam debat capres kelima di Jakarta, Sabtu.

Jokowi memaparkan, sudah selama empat tahun ini program Mekaar sudah mencakup 4,2 juta nasabah dan untuk tahun ini ditargetkan bisa mencapai 10 juta nasabah.

Begitu pula dengan program lainnya seperti bank wakaf mikro, ujar dia, yang hampir 90 persen nasabahnya adalah wanita.

Baca juga: Debat capres terakhir, Jokowi-Ma'ruf unggulkan 3 kartu dukung kesejahteraan

Sebelumnya, Pakar ekonomi Hisar Sirait menyarankan agar para wanita peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PNM perlu mulai diperkenalkan pembukuan sederhana atas setiap usaha yang mereka kelola.

"Pertama adalah penanganan aspek pengelolaan usaha, dimana yang paling utama ialah kelompok-kelompok wanita dari keluarga pra-sejahtera tersebut harus mulai diperkenalkan bagaimana mereka melakukan pembukuan sederhana dari setiap usaha yang mereka kelola," ujar Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu kepada Antara di Jakarta, Kamis (11/4).

Hal kedua yang perlu ditingkatkan dari program Mekaar ini, menurut akademisi itu ialah memberikan akses yang lebih banyak terkait bahan baku yang dibutuhkan oleh peserta program. "Jadi perlu adanya jaringan bagi mereka untuk mendapatkan bahan baku," tuturnya.

Ketiga, lanjut Hisar, adalah masuk ke akses pasar yang mana kalau dimungkinkan pemerintah perlu memfasilitasi minimal dengan memasarkan produk-produk peserta program Mekaar.

Baca juga: Debat Capres, Prabowo nilai perlu tiru China untuk entaskan kemiskinan

Sejak diluncurkan pada 2015, program Mekaar yang dijalankan PNM telah membantu banyak keluarga prasejahtera di Indonesia dengan memberikan pinjaman tanpa agunan untuk berwirausaha, yang dapat dikembalikan dengan cicilan ringan.

Jumlah nasabah Mekaar pada 2018 mencapai empat juta orang, dan hingga awal 2019 sebanyak 1.500 nasabah Mekaar sudah memenuhi kriteria untuk mendapatkan KUR.

Total pembiayaan yang dialirkan untuk program Mekaar mencapai Rp8,7 triliun pada tahun 2018, dengan besaran pinjaman yang diberikan kepada nasabah peserta program tersebut mulai Rp2 juta hingga Rp5 juta per nasabah.

Baca juga: Jokowi akan gesa pemasaran produk pertanian dengan "e-commerce"'