Buenos Aires (ANTARA) - Argentina melaporkan tingkat positif COVID-19 tertinggi di dunia, menurut Our World In Data, dengan hampir 6 dari 10 orang yang menularkan infeksi.
Hal itu mencerminkan rendahnya tingkat pengujian COVID-19 dan lemahnya aturan penguncian di negara tersebut.
Baca juga: Ngeri, kasus COVID-19 di Brazil sudah tembus angka empat juta
Kasus terkonfirmasi COVID-19 Argentina mencapai 800.000 pada Senin, dengan rata-rata sekitar 12.500 infeksi setiap harinya. Negara tersebut, yang mulai tegas melawan virus corona, mencatat 20.000 lebih kematian pekan lalu.
Profesional medis menyebutkan rendahnya tingkat pengujian dan pembatasan COVID-19 yang lemah mendorong tingginya tingkat positif COVID-19, yang melonjak dari sekitar 40 persen pada Agustus menjadi 60 persen pekan lalu, berdasarkan hitungan Reuters yang menggunakan data Kementerian Kesehatan.
"Ada isolasi? Tidak ada. Ada (cukup) tes? Tidak ada," kata Carlos Kambourian, dokter anak di Kota Buenos Aires kepada Reuters.
Sebagai perbandingan, Negara Bagian New York yang berpenduduk 20 juta, kurang dari separuh 45 juta penduduk Argentina, melakukan 100.000 tes setiap hari, empat kali lipat dari jumlah di Argentina. Di Negara Bagian New York tingkat positif COVID-19 berada tipis di atas 1 persen.
Pemerintah Argentina menuai pujian karena penguncian awal yang ketat yang diberlakukan sejak 20 Maret, namun sejak saat itu pihaknya terpaksa melonggarkan pembatasan guna membantu membangkitkan ekonomi yang sudah dalam resesi selama dua tahun dan karena tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Menurut Kambourin, hanya ada sedikit cara untuk memperkuat layanan kesehatan: "Tentunya strategi untuk menghentikan jenis pandemi ini tidak diterapkan," katanya.
Sumber dari Kementerian Kesehatan Argentina mengklaim bahwa banyaknya jumlah tes positif COVID-19 merupakan hasil dari program "DetectAr", di mana pengujian berfokus pada kontak dari mereka yang diketahui terinfeksi. Pemerintah berjanji akan menambah kapasitas pengujian COVID-19.
Argentina memiliki kasus COVID-19 tertinggi ke delapan di dunia dan saat ini masuk lima besar untuk rata-rata kasus baru dan kematian harian. Sementara itu, Amerika Latin menjadi kawasan paling terguncang di dunia dalam hal kasus maupun kematian COVID-19.
Baca juga: Waduh, Kematian COVID-19 di Amerika Latin capai 250.000 lebih
Baca juga: Kasus virus corona di Brazil terus melonjak 39.483 kasus tambahan dalam 24 jam terakhir
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB