Kasus COVID-19 di Meranti melandai, bupati belum buka sekolah di Tebingtinggi

id selatpanjang, kepulauan meranti, berita meranti, bupati meranti

Kasus COVID-19 di Meranti melandai, bupati belum buka sekolah di Tebingtinggi

Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti menunjukkan skala yang semakin melandai namun pemerintah setempat belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka,

"Rencana sekolah di Kecamatan Tebingtinggi akan dibuka kembali jika kasus positif COVID-19 menunjukkan status nihil," ujar Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi kepada ANTARA, Rabu.

Sampai hari ini sekolah masih ditutup hingga pasien yang terinfeksi COVID-19 sembuh semua. Mungkin dua pekan ke depan kalau tidak ada yang terinfeksi lagi baru dibuka kembali.

Menurut dia, jika gejala virus yang berasal dari China ini masih dinamis, kemungkinan besar pendidikan tatap muka di sekolah dihentikan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Oleh sebab itu, agar aktivitas pendidikan kembali cepat pulih, ia meminta masyarakat Kepulauan Meranti di Kota Selatpanjang bisa menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Saya minta semua warga menjalankan protokol kesehatan dengan benar. Gunakan masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Dan yang penting juga, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak," tegasnya.

Dihubungi secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti Syamsuddin mengaku belum bisa memutuskan kapan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka meski kasus positif COVID-19 di Meranti yang mulai menurun.

"Tetap menunggu arahan pimpinan (Bupati). Kalau belum diizinkan, kita tidak berani mengizinkan pendidikan tatap muka di sekolah. Kita mau terburu-buru," ungkap Syamsudin melalui sambungan teleponnya.

Ia mengatakan penutupan sekolah di Kecamatan Tebingtinggi tidak mengganggu aktivitas sekolah di kecamatan lainnya. Sekolah di kecamatan selain Tebingtinggi tetap diperkenankan untuk melakukan belajar mengajar secara tatap muka.

"Kasus COVID-19 di Meranti kan paling tinggi pusatnya di Tebingtinggi. Jadi di sekolah di kecamatan lain tetap belajar seperti biasa. Sementara untuk sekolah di Tebingtinggi kembali belajar secara daring," katanya.

Asisten I Setda Kepulauan Meranti itu juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait soal perkembangan COVID-19. Jika Dinas Kesehatan mengeluarkan ihwal tentang sudah diperboleh aktivitas tatap muka, mereka akan menentukan waktu kapan jadwal yang tepat untuk sekolah dibuka kembali.