Pekanbaru bagikan 200.000 bibit hortikultura ke petani

id bibit cabe,pekanbaru

Pekanbaru bagikan 200.000 bibit hortikultura ke petani

Budidaya Cabe (antarasumut/kodir)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru membagikan sebanyak 200.000 bibit tanaman hortikultura berumur pendek, seperti cabe dan terung dan lainnya ke masing-masing kelompok tani pada tiap kelurahan guna membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi di daerah itu yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19.

"Untuk pembelian bibit berasal dari bantuan dari dana Corporate Social and Responsibility (CSR) perusahaan Panah Merah dan bantuan media tanam seperti polibek dan tanah, diperoleh dari PT. PLTU Tenayan," kata Kepala Dinas Ketahan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, kepada media di Pekanbaru, akhir pekan ini.

Menurut dia, pada tahun 2020, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru tidak memiliki program bantuan bibit dari APBD Kota Pekanbaru sebab seluruh anggaran difokuskan pada penanganan bencana COVID-19 itu.

Alhamdulillah, bantuan CSR dari beberapa vendor untuk benih, ini benih, bukan bibit disalurkan dan benih-benih tersebut sebelum ditanam harus disemai dulu.

"Untuk penyemaian bibit hingga bisa tumbuh menjadi bibit yang siap tanam, maka kita menggandeng kelompok tani dan kelompok wanita tani. Setelah tumbuh, bibit dibagikan ke kelompok tani atau masyarakat lainnya pada tiap kelurahan itu," katanya.

Selain itu, menurut dia, pihaknya juga akan melakukan pendekatan dengan perusahaan lainnya, sehingga kemudian diperoleh bantuan CSR untuk pengadaan media tanamannya, seperti polibek, dan tanah. Dan media itu diberikan ke kelompok wanita tani agar mereka bisa melakukan penanaman.

"Setelah benih itu tumbuh dan menjadi bibit siap tanam, baru disalurkan melalui kelurahan, sedangkan untuk kegiatan di kantor juga ada kegiatan penyemaian untuk mendapatkan bibit yang dilakukan oleh pegawai sekitar 2.000 hingga 3.000 benih cabe dan terong," kata Alek Kurniawan.

Setelah panen, Pemkot Pekanbaru juga akan membina petani bagaiman melakukan pemasaran hasil panen seperti memasarkannya lewat outlet yang dimiliki Disketapang.

"Aktivitas produksi petani hingga pemasaran hasil akan dibantu, karenanya keberadaan outlet serta keberadaan BUMD PT Sarana Pangan Madani, akan membantu petani, untuk lebih memiliki payung hukum dalam mengokohkan BUMD ini maka tentunya dibutuhkan Perda yang kini Ranperdanya sedang digodok," katanya.