Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang baru saja menangkap 12 terduga teroris anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah di tiga wilayah berbeda di Indonesia, yakni Kalimantan Selatan, Bali, dan Bima (NTB).
"Mengapresiasi keberhasilan Densus 88 dalam menangkap 12 orang terduga teroris, dan mendukung pemerintah dalam upaya pemberantasan dan pencegahan terorisme di Indonesia," ujar Bamsoet dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Terduga teroris Kampar sasar Mapolres dan tempat ibadah
Menurut Bamsoet, Tim Densus 88 Antiteror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus terus mengusut tuntas terhadap jaringan teroris terkait, serta menindak tegas pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam jaringan terorisme tersebut.
Politikus senior Partai Golkar itu mendorong BNPT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam mengawasi pergerakan kelompok radikal melalui media daring.
Mantan Ketua DPR RI itu memandang perlu mewaspadai munculnya generasi kelompok radikal dari hasil doktrinasi jarak jauh melalui media daring dengan meningkatkan deteksi dini dan respons cepat terhadap akun, situs, maupun konten yang terindikasi mengandung unsur radikal.
Hal itu diperlukan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi yang makin memudahkan dalam melakukan komunikasi dan penyebaran informasi.
Bamsoet juga mendorong Koopsusgab TNI (Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Korphaskas TNI AU), Badan Intelijen Negara (BIN), BSSN, dan intelijen kepolisian terus meningkatkan kinerja dan kewaspadaan dengan mengantisipasi, mencegah, dan menanggulangi pergerakan terorisme, terutama menjaga stabilitas keamanan menjelang Pilkada 2020.
Kesiagaan TNI, lanjut Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu, perlu dalam mendukung Polri untuk menumpas jaringan terorisme, serta mendorong BNPT untuk terus berkoordinasi dalam mengantisipasi pergerakan terorisme.
Selain itu, Bamsoet juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berpartisipasi dalam menjaga keamanan di lingkungan tempat tinggal.
"Laporkan kepada aparat kepolisian apabila mengetahui adanya potensi pergerakan terorisme dan radikalisme," kata Bamsoet.
Baca juga: Terduga teroris M di Cirebon merupakan perekrut kader Jamaah Islamiyah
Baca juga: Akademisi: Penanganan terorisme harus dapat menjaga keseimbangan imperatif
Pewarta: Zuhdiar Laeis