Pekanbaru (ANTARA) - Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama dengan Kepolisian Daerah Riau berhasil menangkap lima terduga teroris di sebuah perkampungan Kabupaten Kampar, Riau.
Kepala Bagian Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Pekanbaru, Jumat, kelima terduga teroris yang ditangkap awal pekan ini adalah SU, TJ, SY, LR dan TW. Para pelaku diringkus di Desa Suka Mulya, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.
Hasil pemeriksaan Detasemen Khusus 88 Antiteror, dia mengatakan para terduga pelaku disebut berniat menyerang tempat ibadah dan Mapolres Kampar.
"Salah satu targetnya adalah Mapolres Kampar," kata dia.
Ia mengatakan para terduga teroris itu berasal dari satu jaringan yang sama yakni Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Penangkapan kelima orang itu juga masih erat kaitannya dengan penangkapan NW, seorang terduga teroris dari JAD yang dibekuk di Perawang, Siak, Riau, awal Agustus 2020 lalu.
"Kelima terduga teroris ini terlibat dalam menyembunyikan dan memberikan fasilitas terhadap DPO terkait tindak pidana terorisme NW," ujarnya.
NW sendiri berhasil ditangkap petugas di rumah kontrakannya di Kabupaten Siak itu. Ia juga terlibat dalam kasus pembuatan bahan peledak dan merencanakan aksinya bersama dengan empat pelaku lain yakni AZ, ZZ, AM dan KH yang diamankan pada 21 Juni 2020.
Lebih jauh, dia mengatakan jaringan itu menganggap jika sistem demokrasi yang dianut bangsa Indonesia adalah salah. Bahkan, pada 2019 saat Pemilihan Presiden itu, mereka merusak baliho dan bendera parpol di Kampar.
Polisi saat ini masih terus melakukan pengembangan terkait pengungkapan itu.
Baca juga: Napi Teroris Rahmad Hasibuan huni ruangan ini di Lapas Tembilahan
Baca juga: Lempar bom pipa ke polisi, terduga teroris tewas ditembak di Pelalawan