Lempar bom pipa ke polisi, terduga teroris tewas ditembak di Pelalawan
Pekanbaru (ANTARA) - Detasemen Khusus 88 Anti Teror bersama Polda Riau dan Polres Pelalawan menembak mati seorang terduga teroris setelah berusaha melawan dengan cara melempar bom pipa ke arah polisi saat akan ditangkap.
Kapolres Pelalawan AKBP Hasyim Risahondua dihubungi dari Pekanbaru, Jumat, membenarkan informasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa terduga teroris yang meregang nyawa akibat terjangan timah panas itu berinisial WF.
"Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau, Pekanbaru," katanya.
Hasyim mengatakan penangkapan terduga teroris yang belakangan diketahui seorang pria asal Provinsi Jambi berinisial WF tersebut dilakukan pada Kamis malam (7/2).
Penangkapan terduga teroris tersebut dilakukan di atas kapal ponton penyeberangan Sungai Kampar Desa Kuala Tolam, Kecamatan Bunut, berbatasan dengan SP ll, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, sekitar pukul 18.25 WIB.
Ia menjelaskan jika polisi gabungan sejatinya telah mengindetifikasi keberadaan WF sebelum berada di ponton tersebut. Saat penangkapan berlangsung, ternyata WF melakukan perlawanan dengan melempar bom pipa ke arah polisi.
"Saat akan ditangkap di atas kapal, pelaku menyerang petugas dengan melempar bom pipa. Petugas terpaksa menembak, akhirnya pelaku meninggal dunia di tempat kejadian perkara," jelasnya.
Akibat lemparan bom pipa, seorang anggota polisi yang ikut melakukan penangkapan juga dilaporkan terluka. Namun Hasyim belum bersedia menyebutkan identitas polisi yang diketahui berpangkat Ajun Komisaris yang terluka itu. Ia juga belum menjelaskan maksud kedatangan tersangka ke Pelalawan.
Hasyim menyebutkan jika WF diduga bagian dari jaringan teroris asal Provinsi Jambi yang terlibat jaringan Jamaah Ansharut Daulah Jambi. Hasyim
Informasi yang dirangkum Antara, WF (29) alias Ibnu Thayyi merupakan warga asal Padang Lamo, Desa Teluk Pandan Rambahan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo Ulu, Jambi.
Baca juga: Polisi berhasil amankan lima orang terduga teroris di Sulteng
Baca juga: Polisi amankan istri dan mertua pelaku bom bunuh diri
Kapolres Pelalawan AKBP Hasyim Risahondua dihubungi dari Pekanbaru, Jumat, membenarkan informasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa terduga teroris yang meregang nyawa akibat terjangan timah panas itu berinisial WF.
"Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau, Pekanbaru," katanya.
Hasyim mengatakan penangkapan terduga teroris yang belakangan diketahui seorang pria asal Provinsi Jambi berinisial WF tersebut dilakukan pada Kamis malam (7/2).
Penangkapan terduga teroris tersebut dilakukan di atas kapal ponton penyeberangan Sungai Kampar Desa Kuala Tolam, Kecamatan Bunut, berbatasan dengan SP ll, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, sekitar pukul 18.25 WIB.
Ia menjelaskan jika polisi gabungan sejatinya telah mengindetifikasi keberadaan WF sebelum berada di ponton tersebut. Saat penangkapan berlangsung, ternyata WF melakukan perlawanan dengan melempar bom pipa ke arah polisi.
"Saat akan ditangkap di atas kapal, pelaku menyerang petugas dengan melempar bom pipa. Petugas terpaksa menembak, akhirnya pelaku meninggal dunia di tempat kejadian perkara," jelasnya.
Akibat lemparan bom pipa, seorang anggota polisi yang ikut melakukan penangkapan juga dilaporkan terluka. Namun Hasyim belum bersedia menyebutkan identitas polisi yang diketahui berpangkat Ajun Komisaris yang terluka itu. Ia juga belum menjelaskan maksud kedatangan tersangka ke Pelalawan.
Hasyim menyebutkan jika WF diduga bagian dari jaringan teroris asal Provinsi Jambi yang terlibat jaringan Jamaah Ansharut Daulah Jambi. Hasyim
Informasi yang dirangkum Antara, WF (29) alias Ibnu Thayyi merupakan warga asal Padang Lamo, Desa Teluk Pandan Rambahan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo Ulu, Jambi.
Baca juga: Polisi berhasil amankan lima orang terduga teroris di Sulteng
Baca juga: Polisi amankan istri dan mertua pelaku bom bunuh diri