Kampar, Riau (ANTARARIAU News) - Bupati Kampar Jefry Noer menyerahkan Surat Keputusan Badan Layanan Umum Daerah kepada Direktur Utama RSUD Kabupaten Kampar, dengan tujuan, agar rumahsakit ini lebih efisien serta efektif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
"Saya harapkan dengan status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini, pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 'Bangkinang' Kabupaten Kampar ini dapat ditingkatkan," katanya di Bangkinang, Kampar, Provinsi Riau, Selasa.
Ini penting, lajutnya, agar masyarakat Kampar bisa berobat ke RSUD 'Bangkinang', Kampar, dengan pelayanan yang lebih baik.
"BLUD harus licin cemerlang dalam pelayanan. BLUD harus lebih baik, cepat, bersih dan profesional. 'Licin' di sini tak sama dengan ;icin'-nya belut yang berkonotasi licik," ujarnya.
Jadi, menurutnya, di sini 'licin' pikirannya bukan licik, disertai terampil dalam pengelolaannya", tegasnya dalam acara yang berlangsung di Aula Kantor RSUD 'Bangkinang' itu.
Penyerahan surat keputusan BLUD itu, antara lain dihadiri Plt Sekda Kampar, Anizur Ilyas, Kepala Bawasda, Nazarudin, Kadiskes Herlyn Rahmola dan seluruh dokter yang praktek di rumah sakit tersebut.
Jefry mengingatkan pula, agar tidak muncul lagi banyak keluhan dari pihak rumah sakit atau pasien berkaitan pelayanan kesehatan umumnya, khususnya dalam persoalan ketersediaan air maupun listrik,
"Jangan lagi ada keluhan-keluhan demikian. Jangan ada komplain mengenai masalah air, listrik, apalagi soal makanan, karena semua ini masalah vital yang harus diantisipasi secara tepat", tandasnya.
Masih Jorok
Secara umum, setelah melakukan pengamatan di lokasi rumah sakit itu, Jefry menilai, kondisi RSUD 'Bangkinang' sudah relatif membaik.
"Namun masih jorok. Pelayanan RSUD ini sudah baik, tetapi masih jorok. Ini harus diperbaiki dan ditingkatkan," tegasnya.
Sebeb, lanjutnya, mestinya rumah sakit itu bisa menjadikan orang sakit jadi sehat.
"Bukan sebaliknya, orang sehat masuk rumah sakit jadi lebih sakit, karena jorok dan pelayanan tidak maksimal. Jadi, saya berharap, agar janganlah orang sehat jadi sakit karena melihat pelayanan dan situasi di rumah sakit yang tidak sehat," katanya.
Jefry juga menyampaikan, berdasarkan hasil pantauannya di sejumlah rumah sakit di Pekanbaru, Orang Kampar yang berobat ke ibukota Provinsi Riau tersebut mencapai 35 persen.
"Saya sudah 'ngecek ke rumah sakit yang ada di Kota Pekanbaru, seperti RS Eka Hospital, RS 'PMC' dan RS 'Awal Bros', ternyata Orang Kampar yang berobat mencapai 35 persen," ujarnya lagi.
Dengan adanya status sebagai BLUD ini, ia berharap jumlah orang Kampar ke luar daerah mulai turun.
"Tetapi jika mash banyak yang berobar ke rumah sakit di Pekanbaru, berarti pelayanan kesehatan di RSUD 'Bangkinang' tidak baik", katanya.
Dikatakannya, BLUD ini sebenarnya sudah ada ketika dirinya menjadi Bupati Kampar pada dua periode sebelumnya.
"Terkait itu, maka mestinya kas daerah tidak boleh kosong, apalagi berkenaan dengan urusan pelayanan kesehatan," tuturnya.
Karenanya ia berharap, mudah-mudahan dengan status BLUD yang memiliki kewenangan dalam mengelolah keuangan, semua urusan pelayanan berkaitan anggaran biaya tidak menjadi hambatan lagi.
Kepada Kepala Dinas Kesehatan, ia meminta agar bisa bersinergi dengan RSUD 'Bangkinang', meskipun lembaganya terpisah.
"Apa pun yang dilakukan dengan cara berjamaah akan menghasilkan hasil yang lebih baik," kata Jefry Noer.