Wah, Riau tambah 50 kasus COVID-19, tiga di antaranya bayi

id covid riau,bayi positif covid,kepala dinas kesehatan riau

Wah, Riau tambah 50 kasus COVID-19, tiga di antaranya bayi

Seorang warga mengenakan masker dan pelindung wajah dari plastik di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (3/8/2020). Provinsi Riau mengalami lonjakan drastis kasus terkonfirmasi COVID-19 yakni 50 kasus, yang menjadi penambahan terbanyak dalam sehari. (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Provinsi Riau mengalami penambahan 50 orang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin, dan merupakan penambahan terbanyak dalam sehari.

“Informasi per hari Senin di Provinsi Riau terdapat penambahan 50 kasus terkonfirmasi COVID-19. Kabar baiknya, terdapat penambahan empat pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliana Nazir dalam pernyataan pers di Pekanbaru.

Kasus mencolok terbaru di Riau, yakni ada tiga bayi yang terinfeksi COVID-19. Mereka berinisial AA yang baru berusia 16 hari, RFH berusia delapan bulan, dan IS yang berusia 2,5 tahun.

Selain itu, ada satu pasien COVID-19 yang meninggal dunia, yakni berinisial AS (52) warga Kabupaten Kuantan Singingi yang meninggal pada 2 Agustus lalu.

“Total terkonfirmasi 506 kasus terdiri dari yang isolasi mandiri 45 orang, dirawat di rumah sakit 116 orang, yang sembuh 332 orang, dan 13 meninggal dunia,” kata Mimi.

Baca juga: Siak tambah sembilan positif COVID-19, lima dari Sabak Auh

Penambahan kasus positif paling banyak di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebanyak 18 orang, masing-masing berinisial MR (22), MS (34), PS (21), S (47), AI (21), D (28), FS (39), HMF (58), EE (25), MMD (41), NA (22), NP (31), R (36), RN (30), RSI (22), SP (29), S (47), dan S (52).

Sebagian besar pasien tersebut adalah kontak erat dari pasien SD (27), kasus terkonfirmasi ke-395 yang merupakan warga Rohil. Belasan pasien tersebut ada yang dirawat di rumah sakit (RS) rujukan di Rohil dan Kota Pekanbaru.

Penambahan kasus terbanyak juga terjadi di Kabupaten Siak, yakni mencapai 10 orang. Salah satunya adalah bayi AA yang baru berusia 16 hari. Pasien lainnya dari Siak masing-masing berinisial K (44), M (70), SC (29), ST (34), FN (23), RHM (31), D (50), A (44), dan A (47).

“Bayi AA adalah kontak erat dari pasien Nyonya SR, kasus ke-406,” kata Mimi.

Kemudian penambahan kasus juga terjadi di Kabupaten Pelalawan, mencapai sembilan orang. Salah satunya adalah bayi berinisial IS yang berusia 2,5 tahun. Bayi perempuan ini merupakan kontak erat dari kasus terkonfirmasi ke-428, yaitu MR (46) yang merupakan warga Pelalawan.

Pasien lainnya dari Pelalawan berinisial B (31), J (53), MS (23), R (40), WNR (18), ZH (30), J (50), dan BJD (30). Mereka ada yang dirawat di Pekanbaru, selain di Pelalawan.

Baca juga: Layanan transaksi BRK tetap buka, yang tutup kantor pusat karena COVID-19

Kabupaten Kampar mengalami penambahan tujuh kasus baru, salah satunya bayi berusia delapan bulan berinsial RFH. Bayi perempuan ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Pekanbaru. Pasien lainnya dari Kampar berinisial S (40), E (35), LRS (40), RH (41), Z (34), dan HKS (19).

Mimi menjelaskan bayi RHF menjalani pemeriksaan uji cepat (rapid test) pada tanggal 28 Juli 2020 dengan hasil reaktif, dilanjutkan dengan pemeriksaan uji usap di Kota Pekanbaru pada tanggal 2 Agustus dengan hasil positif COVID-19. Belum bisa dipastikan dari mana bayi tersebut tertular Virus Corona.

Penambahan lainnya terjadi di Kota Pekanbaru ada tiga orang, masing-masing berinisial SBN (60), SH (59), dan IH (31). Dari Bengkalis ada satu pasien baru berinisial FA (27),

Selain itu, terdapat warga Provinsi Lampung berinisial AR yang terkonfirmasi COVID-19 di Riau. Pasien berusia 43 tahun itu kini diisolasi dan dirawat di Kota Pekanbaru riwayat. “Pasien ada riwayat perjalanan dari Lampung,” kata Mimi.

Kabar baiknya, lanjut Mimi, ada penambahan empat pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Mereka berinisial H (28) dan DS (29) warga dari Kota Pekanbaru, serta EM (35) dan F (25) yang merupakan warga Kabupaten Kampar.

Baca juga: Presiden Joko Widodo merasa suasana menunjukkan masyarakat khawatir COVID-19