Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics akan menghentikan operasi pabrik komputer terakhirnya di China.
Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu, dikutip dari Reuters, Senin, mempertimbangkan kembali produksi dan rantai pasokan mereka di tengah meningkatnya biaya tenaga kerja China, perang dagang AS-China dan pukulan akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Samsung Galaxy A51 dan A71 dipoles dengan warna baru dan fitur premium
Sekitar setengah dari 1.700 karyawan kontrak di Samsung Electronics Suzhou Computer akan terpengaruh keputusan tersebut, tidak termasuk mereka yang terlibat dalam riset dan pengembangan.
Pabrik itu mengirimkan barang senilai 4,3 miliar dolar AS dari China pada 2012, turun menjadi 1 miliar dolar AS pada 2018.
Juru bicara Samsung menolak untuk mengomentari pendapatan dan pengiriman pabrik, atau detail tentang karyawan.
"China tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung dan kami akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen China," kata Samsung.
Samsung menutup pabrik smartphone terakhirnya di China tahun lalu. Fasilitas yang tersisa di China, yaitu dua lokasi pabrik semikonduktor di Suzhou dan Xi'an.
Baca juga: Samsung Galaxy Fold 2 "Unpacked" akan hadir 5 Agustus 2020
Baca juga: Samsung hadirkan varian terbaru Galaxy A01
Pewarta : Arindra Meodia
Berita Lainnya
PT PAL dan Kemhan laksanakan proses keel laying kapal Fregat Merah Putih ke-2
16 November 2024 11:35 WIB
Donald Trump pilih Karoline Leavitt sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih
16 November 2024 11:25 WIB
Simak LISA BLACKPINK buka Fan Meetup di Jakarta hingga Gaikindo soal PPN 12 persen
16 November 2024 11:16 WIB
SEVENTEEN dikabarkan akan tambah jadwal konser di Indonesia pada Februari 2025
16 November 2024 11:00 WIB
Ketua DPR Puan Maharani sebut judi daring berpotensi buat hak anak terabaikan
16 November 2024 10:38 WIB
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi
16 November 2024 10:32 WIB
BMKG ingatkan waspada potensi hujan berpetir pada Sabtu di sejumlah kota besar
16 November 2024 10:16 WIB
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB