Lagi, seorang pasien COVID-19 di Nagan Raya Aceh meninggal dunia

id Aceh, COVID-19,Nagan Raya, pasien meninggal,riau

Lagi, seorang pasien COVID-19 di Nagan Raya Aceh meninggal dunia

Proses pemulasaran seorang jenazah positif COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda, Nagan Raya, Aceh, Jumat (31/7/2020). (ANTARA/HO)

Suka Makmue (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19 di RSUD Nagan Raya, Aceh, berinisial P (60) warga Nagan Raya meninggal dunia dalam perawatan medis di rumah sakit setempat.

Namun, pemakaman almarhumah dilakukan secara normal tanpa protokol kesehatan, karena saat dikebumikan, hasil tes usap terhadap pasien tersebut belum keluar dari Balitbangkes Banda Aceh.

“Saat ini kami sedang berupaya melakukan tracing (pencarian) terhadap masyarakat yang sempat mengurus jenazah almarhumah tersebut,” kata Koordinator Dokter Satgas COVID-19 Nagan Raya, Aceh dr Edi Hidayat SPPD di Suka Makmue, Ahad malam.

Sebelumnya pada Jumat (31/7), seorang warga Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, berinsial T (75) yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah setempat juga meninggal dunia setelah sebelumnya diduga terinfeksi COVID-19.

Namun, proses pemakaman pasien tersebut dilakukan sesuai standar protokol pemerintah di sebuah kompleks pemakaman khusus di Kecamatan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya.

Baca juga: Gubernur Kepri terinfeksi COVID-19, ratusan orang kontak dekat jalani tes swab

Dengan demikian, kata dr Edi Hidayat, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 di Nagan Raya sementara jumlahnya dua orang.

Dokter Edi Hidayat juga menjelaskan jenazah P dikebumikan pada Sabtu sore, sementara hasil tes usapnya diketahui positif COVID-19 terbit pada Ahad dari Balitbangkes Banda Aceh.

Ia mengatakan sebelumnya pasien ini nonreaktif COVID-19 saat dilakukan tes cepat, namun kemudian kita tes usap ulang,” kata Edi Hidayat menambahkan.

"Namun, pasien yang kebetulan sedang dirawat di RSUD Sultan Iskandar Muda, Nagan Raya tersebut menghembuskan napas terakhir pada Sabtu sore dengan diagnosa memiliki penyakit lain dan bukan karena COVID-19," katanya.

Baca juga: Hasil pemeriksaan dugaan pemerasan guru Inhu dilaporkan ke Kejagung