Ada 432 kasus DBD di Kota Pekanbaru

id pemko pekanbaru,dbd pekanbaru, pekanbaru

Ada 432 kasus DBD di Kota Pekanbaru

Ilustrasi - Seorang ibu saat sedang menjaga anaknya yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan dirawat di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat penyakit demam berdarah dengue di daerah itu sudah mencapai 432 kasus hingga pertengahan Juli ini.

Dari 432 kasus tercatat tertinggi berasal dari Kecamatan Tenayan Raya 79 kasus, kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Selasa.

Kasus terbanyak kedua dari Kecamatan Tampan ada 71 kasus, disamping itu di Marpoyan Damai yakni mencapai 59 kasus.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih menjelaskan sebagian besar pasien sudah sembuh namun demikian diharapkan warga agar selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), karena dalam memberantas DBD faktor lingkungan yang bersih diyakinan bisa menekan kasus DBD.

Diskes juga meminta peran Puskesmas di masyarakat terus dimaksimalkan serta masyarakat diajak supaya ikut membersihkan lingkungan bersama, melakukan gerakan 3M plus.

Diskes Pekanbaru, juga terusmenggencarkan penyuluhan kepada masyarakat melalui dinas dan puskesmad yang langsung turun ke lapangan, mengajak masyarakat untuk memerangi DBD. Sedang ketersediaan obat, masih mencukupi.

Ia menyebutkan, jumlah kasus DBD di Pekanbaru, di beberapa kecamatan lainya yakni tersebar di Kecamatan Sukajadi 16 kasus, Senapelan 15 kasus, Pekanbaru Kota 7 kasus, Rumbai Pesisir 20 kasus, Rumbai 27 kasus, Limapuluh 33 kasus, Sail 5 kasus, Bukit Raya 50 kasus, Marpoyan Damai 59 kasus, Tenayan Raya 79 kasus, Tampan 71 kasus, Payung Sekaki 50 kasus.

Baca juga: Kemenkes ingatkan penyakit DBD masih mengintai saat pandemi COVID-19

Baca juga: Selain COVID-19, Pekanbaru juga waspadai DBD yang jumlahnya 368 kasus