Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, membangun sebelas embung untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun ini.
Bupati Banyuasin Askolani di Pangkalan Balai, Sumsel, Selasa, mengatakan kesebelas embung itu berada di Kecamatan Rambutan, Banyuasin I, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Air Kumbang, Muara Padang, Muara Sugihan, Air Saleh, Makartijaya, Pulau Rimau, dan Tungkal Ilir.
Baca juga: Fokus pencegahan karhutla, Grup APRIL umumkan periode rawan kebakaran
"Sarana dan prasarana terus kami siapkan, mulai dari personel hingga pembuatan embung," katanya.
Dari 11 kecamatan itu, terdapat terdapat lima kecamatan yang lebih diperhatikan karena pada tahun lalu terdapat 6.813 titik api di kawasan itu.
Lima kecamatan itu yakni Cengal, Tulung Selapan, Pangpangan, Pedamaran, dan Mesuji.
Sementara itu, Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Djafar Shodiq mengatakan karhutla yang terjadi pada tahun lalu sebagian berasal dari konsesi perusahaan.
Oleh karena itu, pihaknya menegaskan perusahaan perkebunan maupun hutan tanaman industri (HTI) di daerah itu untuk dapat menjaga lahannya agar tidak kembali terbakar.
"Kalau sampai terbakar tahun ini akan kami tindak tegas, sesuai dengan proses. Bahkan, kalau pelanggaran sudah luar biasa otomatis perlu dicabut (izin) itu," kata dia.
Sementara untuk masyarakat, kata dia, pemkab melakukan pendekatan yang humanis, dengan dirinya pun terjun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi agar warga tidak menggunakan teknik bakar dalam membuka lahan.
"Kadang saya tekan juga ke pihak desanya kalau terjadi kebakaran maka dana desa bakal sulit cair," kata Djafar.
Ia mengatakan secara kesiapan, sebetulnya pihaknya telah siap untuk mencegah karhutla dengan tersedianya embung dan sekat kanal di daerah rawan.
Bahkan, kata dia, pihaknya pun telah mendapatkan dana bantuan gubernur senilai Rp8 miliar untuk membeli peralatan penanganan karhutla yang tidak habis pakai.
OKI pun merupakan daerah yang mendapat alokasi tertinggi dari 10 daerah rawan karhutla di Sumsel.
“Kami mendapat yang paling banyak karena lahan gambut di OKI memang yang terluas di Sumsel. Nantinya itu digunakan untuk beli sarana prasarana karhutla,” kata dia.
Luas lahan gambut yang berada di Kabupaten OKI mencapai 769.000 hektare (ha), sementara total luas lahan gambut di Sumsel mencapai 1,4 juta ha.
Baca juga: Delapan hektare lahan gambut terbakar di Rupat
Baca juga: Beri bantuan perlengkapan bagi MPA, Bupati Inhil apresiasi dua grup perusahaan
Pewarta: Dolly Rosana
Berita Lainnya
Atur waktu perjalanan mudik agar anak tidak lelah di jalan
28 March 2024 16:05 WIB
Otoritas AS terus cari 6 orang pekerja yang diduga tewas akibat jembatan ambruk
28 March 2024 16:00 WIB
Bank Indonesia imbau masyarakat menukar rupiah di titik layanan BI dan perbankan
28 March 2024 15:51 WIB
Indonesia undang 44 pemimpin negara untuk hadiri Forum Air Sedunia di Bali
28 March 2024 15:46 WIB
Analis: Rupiah berpeluang menguat terhadap dolas AS seiring imbal hasil SBN kian menarik
28 March 2024 15:38 WIB
KPU pertanyakan AMIN yang baru layangkan keberatan soal Gibran
28 March 2024 15:31 WIB
BOE bakal memproduksi layar 6,1 inci untuk iPhone SE 4
28 March 2024 15:27 WIB
Cinta Laura berusaha untuk tetap produktif selama Ramadhan
28 March 2024 15:17 WIB