Pekanbaru (ANTARA) -
Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DisdagkopdanUKM) Provinsi Riau menyebutkan sebanyak 263 ribu UKM setempat yang terdampak COVID-19 kini butuh stimulus agar usahanya tetap bergeliat.
"Saat ini di Riau terdapat kurang lebih 10 ribu industri kecil dan mikro serta 263 ribu UKM yang terdampak ekonominya akibat pandemi COVID-19 yang membutuhkan bapak angkat permodalan," kata Kepala Dinas Perindagkop & UKM Provinsi Riau Asrizal usai acara webinar, Pertamina MOR I dan Disperindagkop Riau di Pekanbaru, Rabu.
Asrizal mengatakan, industri kecil dan mikro serta UKM yang terdampak pandemi COVID-19 itu menghadapi kendala pendanaan dan pemasaran.
Oleh karenanya DisperindagkopdanUKM Riau menyambut baik sinergi program permodalan dan pembinaan yang ditawarkan Pertamina lewat acara webinar dengan tema menyosialisasikan Program Kemitraan dan Pinky Movement Pertamina Bagi UMKM di Riau, Senin (22/6).
"Ini peluang karena kami juga intensif melakukan upaya untuk membangkitkan UMKM Riau. Melalui strategi intervensi yaitu penyediaan bahan baku dan penolongnya. Juga strategi garansi untuk menjamin produk UKM diterima pasar," kata Asrizal.
Ia berharap pelaku UMKM Riau dapat memanfaatkan peluang permodalan dan pembimbingan dari Pertamina ini. Para kepala Ddinas PerindagkopKota dan Kabupaten mohon menyiapkan data rekomendasi UMKM untuk mendapat bantuan permodalan ini.
"Pelaku UMKM juga jemput bola, ajukan ke dinas. Kita bersinergi untuk membangkitkan kembali perekonomian Riau," kata Asrizal.
Sementara itu Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I Roby Hervindo dalam ajang webinar mengatakan, PertaminaMarketingOperation Region (MOR) I telah bersinergi dengan Disperindagkop & UKM Riau menyosialisasikan Program Kemitraan dan Pinky Movement Pertamina Bagi UMKM di Riau. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 54 peserta terdiri dari para kepala dinas Perindagkop UKM kabupaten kota, serta pelaku UMKM Riau.
Tujuannya memberikan akses permodalan bergulir, program kemitraan Pertamina juga memberikan pembinaan dan pembimbingan bagi UMKM mitra binaan. Melalui pelatihan dan pengembangan pemasaran.
Di Riau sendiri kata Roby, upaya menggerakkan ekonomi khususnya sektor usaha mikro kecil dan menengah terus digencarkan. Salah satunya melalui akses permodalan dan pembinaan.
"Program kemitraan Pertamina memberikan akses permodalan bergulir super lunak bagi UMKM. Nilai pinjaman mencapai Rp200 juta, dengan biaya administrasi hanya tiga persen per tahun menyusut," kata Roby Hervindo.
Akses permodalan bagi UMKM ini dikombinasikan dengan program konversi penggunaan elpiji 3 kg menjadi elpiji Bright Gas 5,5 kg. Sehingga UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina juga menjadi pengguna Bright Gas 5,5 kg.
Hingga Mei 2020, lanjut Roby, pihaknya telah menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp2,26 miliar kepada 37 UMKM di wilayah Pekanbaru, Kampar, Dumai dan Bengkalis. Tahun ini Pertamina MOR I menyiapkan dana sebesar Rp18 miliar untuk permodalan UMKM.
Berita Lainnya
Keranjang kuning TikTok jadi kunci pertumbuhan omzet UMKM lokal Indonesia
12 April 2024 12:12 WIB
Menangkap peluang pasar UMKM dan wisata di masa libur Lebaran 2024
05 April 2024 15:45 WIB
Menkop UKM Teten Masduki sebut KUMKM Ramadhan Fair dapat meningkatkan omzet pelaku UMKM
01 April 2024 12:29 WIB
Kemenag Riau berupaya jaring 51.591 UMKM urus sertifikat halal
31 March 2024 9:30 WIB
Kemenkop UKM terus lakukan pendataan lengkap koperasi dan UMKM
26 March 2024 13:34 WIB
ASIAP Elnusa Petrofin juara pertama program pengembangan UMKM Anugerah BUMN 2024
14 March 2024 13:24 WIB
Dorong digitalisasi pelaku UMKM di Kepri, BRK Syariah serahkan layanan QRIS dan Subsidi Margin
05 March 2024 14:19 WIB
UMKM binaan Pertamina berhasil raih transaksi Rp4,2 miliar di Inacraft 2024
04 March 2024 15:01 WIB