Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau memastikan pasokan pangan tidak terganggu menjelang Idul Fitri 1441 H dan saat pandemiCOVID-19.
Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution, di Pekanbaru, Kamis, mengatakan dalam mencegah kemungkinan krisis pangan akibat wabah, Pemprov Riau telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Kondisi-kondisi seperti itu harus benar-benar kita perhatikan dan harus kita jaga agar pasokan tetap stabil," kata Edi Natar.
Ia mengatakan Pemprov Riau juga membuat kebijakan yaitu memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman pangan. Dengan begitu, Riau diharapkan tidak lagi terlalu ketergantungan pasokan dari luar provinsi.
"Upaya ini tentunya membantu agar tetap memproduksi sehingga kesediaan pangan tetap aman," katanya.
Ia mengatakan kebijakan pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian diharapkan bisa segera dilaksanakan oleh bupati dan wali kota di seluruh Riau. Wagub Riau juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pemanfaatan lahan kosong di daerah masing-masing juga telah diinstruksikan Gubernur Riau.
"Meskipun Riau pangannya relatif aman, Gubernur Riau juga telah melakukan gerakan menanam untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menginstruksikan seluruh kepala daerah di Riau agar memanfaatkan lahan kosong," ujarnya.
Riau hingga kini masih ketergantungan bahan pangan dari daerah lain seperti dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jawa. Untuk kebutuhan pangan berupa beras, produksi komoditas itu di Riau hanya bisa memenuhi sekitar 30 persen dari kebutuhan warganya.
Lahan pertanian di Riau tidak terlalu luas karena kondisi geografis yang sebagian besar lahan gambut dan juga tingginya alih fungsi lahan pertanian jadi perkebunan kelapa sawit.
Baca juga: Siak pertahankan lahan persawahan seluas 5.000 ha
Baca juga: Bulog jamin kecukupan stok pangan di Riau hingga enam bulan mendatang
Baca juga: Realisasi serapan padi Bulog Riau nomer tiga terbesar nasional