Siak pertahankan lahan persawahan seluas 5.000 ha

id panen padi siak,pertanian riau,bupati siak,berita riau antara,berita riau terbaru

Siak pertahankan lahan persawahan seluas 5.000 ha

Panen raya percontohan (demplot) Bank Indonesia di Muara Kelantan, Sungai Mandau,  mampu menghasilkan  9 ton padi perhektere Senin (3/2) (ANTARA/Vera Lusiana)

Siak (ANTARA) - Kabupaten Siak, Provinsi Riau tetap mempertahankan pengelolaan lahan persawahan seluas 5.000 hektare.

"Terluas persawahan di Bunga Raya ada 2.300 hektare," kata Bupati Siak Alfredi pada acara panen raya padi percontohan (demplot) Bank Indonesia di Muara Kelantan, Sungai Mandau, Siak, Senin.

Ia mengatakan selain itu areal persawahan juga menyebar di Teluk Lanu 900 hektare, di Sungai Mandau 600 hektare, Saba 1.500 hektare

"Ada juga di Sungai Apit dan Kandis," katanya.

Dikatakannya, seluruh pertanian sawah di Siak kini sudah bisa melakukan musim tanam dua kali setahun, lewat upaya pemerintah membantu pengairan sistem pompanisasi.

Dimana dulunya sawah di Siak adalah rawa-rawa dan tadah hujan serta letaknya di atas permukaan air.

"Namun berkat upaya pengairan yang baik maka kini dengan pompanisasi seluruh sawah di Siak bisa terairi dari Sungai Siak

Dengan demikian Alfredi mengatakan lagi, kini Siak mampu memproduksi padi 6 ton per hektarenya, bagi persawahan yang sistem pertaniannya dan pengairan yang baik.

Bahkan tambah dia, lewat percontohan (demplot) Bank Indonesia di Muara Kelantan, Sungai Mandau, mampu menghasilkan 9 ton padi.

"Artinya sistem teknologi dan pengairan yang menggunakan organik ini lebih mampu menghasilkan panen berlipat, padahal biasanya di Muara Kelantan ini cuma mampu 2-4 ton per hektare," tegasnya

Sementara itu Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Teguh Setiadi mengatakan, BI telah memberikan bantuan teknologi dan pendampingan pertanian organik padi bagi petani di Muara Kelantan, Sungai Mandau.

Dari bantuan tersebut kini demplot atau percontohan padi seluas dua hektare kini sudah bisa di panen yang satu hektarenya.

"Dari perkiraan dinas pertanian dan BPS tadi percontohan padi organik binaan BI mampu memproduksi padi 9 ton per hektare," kata Deputi.

Teguh Setiadi mengatakan alasan BI membantu pendampingan bagi petani padi di Siak, karena salah satu tugas BI sebagai bank sentral yakni mengelola inflasi. Beras atau sumbernya padi adalah salah satu penyebab naik turunnya inflasi jika harga bergejolak.

Oleh karena itu BI mencoba membantu mempraktekkan pola pertanian organik sehingga produksi meningkat dan harga stabil di pasar.

"Setelah demplot ini, ke depannya kita akan coba di lahan-lahan padi lainnya," katanya.

Ia berharap, percontohan ini bisa memotivasi kelompok tani lain.

BI dan berharap Siak bisa menularkan sistem pertanian organik di lahan pertanian lainnya.

Adapun bentuk bantuan BI Riau di Siak berupa bangunan lantai jemur dan pendampingan dan pelatihan

Di mana kotoran sapi dan air seninya di jadikan pupuk organik setelah terlebih dahulu difermentasi oleh mikroba MA11 dan campuran jerami padi.

Baca juga: Bupati Siak ikut panen raya lima ton padi

Baca juga: Luhut panen raya padi di Siak