Jakarta (ANTARA) - Sejak 1 April 2020, Asia Pacific Resources International Holdings (APRIL) menjadi 52 perusahaan dari berbagai negara yang menjadi Proyek Percontohan Alternatif untuk Plastik. Gerakan ini diinisiasi oleh perusahaan riset asal Finlandia yakni VTT Technical Research Centre. Seluruh perusahaan yang tergabung dalam gerakan ini berkomitmen untuk mengembangkan inovasi dalam memanfaatkan bahan yang berasal dari serat alami untuk menggantikan bahan plastik.
Wakil Presiden VTT, Jani Lehtomelalui pernyataan yang diterima, Selasa, mengungkapkan bahwa proyek ini bertujuan menciptakan perspektif baru bahwa serat berbasis bahan alami akan menghasilkan produk yang dapat didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan.
Target pengembangan dalam proyek percontohan ini adalah untuk menggantikan plastik dengan mengembangkan produk yang berasal dari serat alami untuk kemasan makanan, penyaringan, tekstil serta bahan penyeka, kebersihan dan konstruksi.
Tantangan utama dalam proyek bersama ini adalah dalam memilih bahan baku alami dan bentuk produksi yang paling tepat. Selain itu, tantangan lainnya adalah mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam pengukuran hasil yang diperoleh pada skala laboratorium ke skala produksi secara komersial. Rencananya, proyek ini akan berakhir pada 31 Maret 2023.
Grup APRIL sendiri menjadi salah satu proyek percontohan selama tiga tahun. Awal mula kampanye anti-plastik di Pangkalan Kerinci dimulai dari kebijakan hotel. Dengan total sampah plastik terbuang sebanyak 400kg setiap bulannya, pihak manajemen hotel menghentikan penyediaan botol plastik dalam setiap kamar.
"Di restoran hotel, sedotan plastik pun diganti dengan sedotan ramah lingkungan yang terbuat dari kertas. Dengan langkah tersebut, pihak hotel berhasil mengurangi sampah plastiknya menjadi 250kg setiap bulannya," ujar Agung Laksamana, Director Corporate Affairs APRIL.
Agung menjelaskan gerakan internal ini bahkan telah dimulai sejak tahun 2018 di wilayah operasional Grup APRIL lainnya di Indonesia yakni kompleks Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang bertempat di Pangkalan Kerinci, Riau. Pada tahun 2019, Grup APRIL sukses menginisiasi gerakan internal bertajuk #PlasticFreeChallenge yang berhasil memotivasi sekitar 200 orang karyawan di kantor Jakarta untuk mengurangi penggunaan 2.400 sampah plastik sekali pakai.
"Kebijakan serupa diterapkan pula di pusat perbelanjaan. Pihak manajemen tidak lagi menyediakan kantong plastik dan membagikan 1.500 tas belanja berbahan kain kepada karyawan," tutur Agung.
Kerja sama antara Grup APRIL dalam Proyek Percontohan Alternatif untuk Plastik menjadi komitmen perusahaan untuk menjangkau dampak positif yang lebih besar di masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan prinsip 5C, yakni good for community, good for country, good for company, good for climate and good for customer.