Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru memberitanda cat merah bertuliskan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan" pada setiap rumah warga yang menerima Bantuan Sosial (Bansos) pemerintah terkait pandemiCOVID-19.
"Ini tanda agar tidak terjadi tumpang tindih pemberian bansos kepada masyarakat ke depan," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus kepada ANTARA, di Pekanbaru, Rabu.
Selanjutnya rumah bertuliskan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan" itu akan dikoordinir oleh camat, lurah hingga RW/RT diwilayah masing-masing.
Nantinya, semua warga yang menerima bantuan pemerintah apapun jenisnya, rumahnya akan diberi tulisan tersebut sehingga tidak ada lagi tumpang tindih pemberian bantuan, kata Firdaus, didampingi Waki Wali Kota Ayat Cahyadi juga saat peluncuran pemberian tanda.
Diakuinya, niat pemberian tanda tersebut sudah pernah ada dua tahun lalu namun tidak terwujud. Oleh karena itu, dengan adanya musibah wabah COVID-19 saat ini, dimana ada model bantuan baru maka semuanya harus jelas dan transparan.
Nantinya di bawah tulisan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan" itu akan ada tulisan yang menjadi perbedaan penerima bansos, antara PKH, BLT, PTNP, BLT COVID-19.
Sementara itu, salah satu keluarga penerima PKHdi Jalan Inpres Gang Ikhlas 2, Kecamatan Marpoyan Damai, Sunarto (38) dan istrinya Atika (36), mengaku tidak keberatan rumahnya ditandai cat merah bertuliskan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan PKH".
"Memang kami sudah dua tahun ini dapat bantuan PKH," kata Atika.
Ia dan sang suami hidup mengandalkan bertani sayuran bayam, kangkung, sawi di lahan yang disewa.
"Penghasilan kami cukup makan, sehari bisa panen 200 ikat sayur yang dihargai Rp400-800 per ikat, itu kotor karena harus bayar sewa Rp50.000 sebulan, bayar pupuk, bibit dan sebagainya," katanya.
Atika mengaku sudah 12 tahun di Pekanbaru. Dia merantau dari Jambi dan kini sudah jadi warga KotaPekanbaru.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota PekanbaruChairani mengatakan berdasarkan hasil verifikasi di lapangan pihaknya menemukan penurunan jumlah penerima bantuan PKH untuk Kota Pekanbaru.
"Verifikasi yang kita lakukan setiap tahun bahwa, trennya ada penurunan data PKH, dari tahun 2018 sebanyak 14.222 penerima, menjadi 13.197 di tahun 2019," sebutnya.
Lebih lanjut disampaikannya, besaran bantuan PKH yang diterima masing-masing masyarakat kurang mampu berbeda-beda. Hal tersebut tergantung kebutuhan penerima dari hasil verifikasi yang dilakukan tim di lapangan.
"Beda beda indikatornya, seperti jumlah keluarga yang bersekolah ada berapa, ada gak yang hamil, orang lanjut usia, difabel, memiliki anak bayi, dan lain sebagainya," tukasnya. (Adv)
Baca juga: Anggota DPRD desak Pemkot segera salurkan Bansos
Baca juga: Seluruh Riau ditetapkan zona merah, Siak merasa masih hijau
Berita Lainnya
Anggota DPRD desak Pemkot segera salurkan Bansos
05 May 2020 21:43 WIB
Wako Pekanbaru minta Camat pajang nama warga penerima bansos
18 May 2020 9:00 WIB
45.625 KK penerima bansos ditanggung APBD Pekanbaru
14 May 2020 15:00 WIB
Kantor Pos Pekanbaru mulai salurkan Bansos Tunai untuk 20.000 penerima, begini mekanisme pencairannya
09 May 2020 13:20 WIB
Keluarga miskin terdampak COVID-19 Pekanbaru akan dapat beras gratis
31 March 2020 11:50 WIB
Dinsos Pekanbaru Catat 20.517 Keluarga Penerima Bansos PKH
05 April 2017 22:20 WIB
Fitra: Ada "Permainan" Bansos Fiktif Pemko Pekanbaru
06 May 2014 7:40 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB