Pemkab Bengkalis Lamban Tangani Bayi Siti Rahmah

id pemkab bengkalis, lamban tangani, bayi siti rahmah

Pekanbaru, 16/9 (ANTARA) - Sejumlah anggota DPRD Bengkalis menyayangkan sikap Pemkab Bengkalis yang lamban dalam membantu menjamin biaya kesehatan untuk Siti Rahmah, bayi dengan organ jantung di luar badan, yang datang dari keluarga tak mampu.

"Pemkab Bengkalis seharusnya jangan menunggu laporan, tapi mendengar dan sampai warga tak mampu terlantar," kata Anggota Komisi IV (bidang Kesra) DPRD Bengkalis Dr Fidel Fuadi Dt Majowasa, ketika menjenguk bayi Siti Rahmah di RS Ibnu Sina, Pekanbaru, Jumat.

Siti Rahmah, putri pertama dari pasangan Khairuddin dengan Ny Diana, lahir lewat persalinan normal dengan bantuan dukun kampung di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada 12 September. Bayi malang itu berasal dari keluarga tak mampu, dan lahir dengan kelainan jantung karena organnya berada di luar tubuh.

Menurut Fuadi, seharusnya Pemkab Bengkalis segera bersikap proaktif memberikan layanan bantuan kesehatan untuk bayi Siti. Sebabnya, hingga kini biaya pengobatan bayi malang itu belum mendapat layanan dari Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Padahal, ia mengatakan anggaran Jamkesda di APBD Bengkalis pada tahun ini mencapai Rp3 miliar per bulan, artinya total dana mencapai Rp36 miliar.

"Sejauh ini dana Jamkesda yang sudah dicarikan sekitar Rp15 miliar, dan seharusnya bayi Siti bisa mendapatkan bantuan dari itu," ujar politisi PKS itu.

Komentar senada juga diutarakan Sofyan, yang juga anggota Komisi IV DPRD Bengkalis, bahwa Pemkab Bengkalis seharusnya segera bertindak mengingat dana anggaran kesehatan di APBD tahun ini jumlahnya lebih dari Rp200 miliar.

"Ini adalah kondisi yang mendesak karena kasus bayi jantung di luar sangat langka dan datang dari keluarga tak mampu," ujarnya.

Tim medis merekomendasikan bayi Siti untuk segera dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan penanganan kesehatan yang lebih baik. Namun, hingga kini kepastian biaya untuk membawanya menggunakan pesawat belum bisa dipastikan.

"Kalau harus dibawa ke Jakarta, pihak keluarga tak ada biaya," kata ayah dari bayi itu, Khairuddin.