BMKG: Puting Beliung Pesisir Riau Tak Terdeteksi

id bmkg puting, beliung pesisir, riau tak terdeteksi

Pekanbaru, 8/9 (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Riau di Pekanbaru memprediksi kemungkinan munculnya kembali angin puting beliung yang sempat menghantam sebagian Kota Dumai masih tetap ada namun tak terdeteksi.

Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau Yudhistira Mawaddah di Pekanbaru, Kamis, mengatakan, pada umumnya sebagian besar Riau masih cenderung cerah berawan.

"Namun pada sebagian wilayah meliputi Riau bagian Selatan dan Tengah termasuk sebagian pesisir Riau masih berpotensi dilanda hujan," katanya.

Dari pengamatan satelit cuaca, kata dia, potensi hujan yang turun masih ringan hingga sedang dan nyaris dipastikan turun pada siang, sore dan malam hingga dini hari.

Kemudian dari analisa berbagai potensi yang dimungkinkan terjadi, kata Yudhistira, mengingat arah angin yang cenderung tak beraturan, puting beliung masih bisa terjadi.

Hal demikian, menurutnya, disebabkan pusaran angin yang berada di pesisir Riau terutama pada angin laut berpotensi membentuk pusaran besar yang disebabkan tingginya tingkat tekanan udara pada titik terendah.

"Tapi dengan keterbatasan perangkat, kami tidak dapat memprediksi secara pasti kapan angin puting beliung tersebut akan datang," katanya.

Walau demikian, sebaiknya masyarakat tetap waspada, karena selain puting beliung, kemungkinan lainnya seperti hujan badai dengan durasi yang cukup lama juga dapat menyebabkan banjir dan ini dimungkinkan terjadi di pesisir Riau," katanya.

Yudhistira menjelaskan, hujan lebat disertai angin kencang yang berpotensi di pesisir Riau disebabkan karena adanya pertemuan antara sirkulasi eddy dan konfergensi atau pembelokan jumlah udara yang terjadi di sekitar wilayah pesisir.

Menurutnya, sirkulasi perputaran udara di suatu lokasi yang terjadi terus menerus dan bertemu dengan pembelokan udara atau konfergensi yang berada di sekitar pesisir Riau sangan memungkinkan memunculkan peristiwa alam merugikan seperti badai yang disertai angin kencang bahkan puting beliung dan curah hujan yang tinggi.

"Kondisi ini yang masih rawan terjadi di pesisir Riau mengingat musim tahun ini tengah memasuki masa transisi dari kemarau menuju penghujan," kata Yudhistira.