BMKG: Masyarakat ditakuti puting beliung

id bmkg masyarakat, ditakuti puting beliung

Pekanbaru - Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru mengharapkan penyedia informasi atau media apa pun agar tidak menakut-nakuti masyarakat dengan kabar kemunculan angin puting beliung.

"Angin kencang bukan berarti 'puting beliung'. Ini jangan disalah-artikan, sehingga masyarakat menjadi cemas," kata Prakirawati Badan Meteorologi , Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Sanya Gautami, Kamis.

Dikatakannya, masyarakat juga sebaiknya jangan menganggap sesuatu yang ekstrem akibat kemunculan angin kencang dan merusak atap atau menumbangkan pepohonan di sekitarnya, lantas dihubung-hubungkan dengan 'puting beliung'.

"Atap rumah lepas sedikit lalu dikatakan karena 'puting beliung'. Terus hal kecil yang rusak akibat angin, juga karena 'puting beliung'. Padahal belum tentu demikian," kata Sanya.

Atasnama Pimpinan BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Philip Mustamu, ia menjelaskan, angin puting beliung merupakan gerakan angin yang memiliki pola pusaran terfokus pada satu titik hingga menyentuh tanah dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam.

Aktivitas 'puting beliung' sendiri, menurutnya, hanya akan bertahan dengan hitungan menit atau bahkan detik.

"Angin puting beliung juga muncul akibat adanya awan kumulonimbus yang sangat jarang terbentuk oleh alam," paparnya.

Beberapa kasus pepohonan tumbang dan atap rumah warga yang berterbangan, demikian, Sanya, hanya sebagian kecil saja disebabkan kemunculan 'puting beliung'.

"Sementara sebagian besarnya adalah disebabkan oleh angin kencang yang bertiup di atas 60 kilometer per jam," tutur Sanya Gautami.