Antrean panjang kendaraan mengular di Pelabuhan Buton Siak tujuan Batam

id Pelabuhan Tanjung Buton, antrian panjang kendaraan, kapal ke Batam

Antrean panjang kendaraan mengular di Pelabuhan Buton Siak tujuan Batam

Antrean kendaraan di Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Siak yang menggunakan kapal Rroro tujuan Batam, Kepulauan Riau. ANTARA/Bayu Agustari Adha

Siak, Riau, (ANTARA) - Antrean panjang kendaraan roda empat dan truk terjadi di Pelabuhan Buton, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau

tujuan Batam, Kepulauan Riau, selama beberapa hari karena terbatasnya armada yang dimiliki.

Kepala Wasatpel Pelabuhan ButonAjie Panatagama mengatakan antrean terjadi akibat terbatasnya jadwal kapal feri yang hanya beroperasi satu kali sehari untuk masing-masing lintasan, baik ke Batam maupun Tanjung Balai. Antrean yang terjadi saat ini adalah untuk kapal tujuan Batam.

“Saat ini kapal yang melayani rute Mengkapan-Batam hanya dua, yaitu KMP Citra Mandala Abadi milik JN dan KMP Lome milik PT ASDP,” kata Ajie, di Siak, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa saat angkutan Lebaran lalu, pihaknya mendapat bantuan dari KMP Citra Nusantara dan KMP Satria Pratama dari Kuala Tungkal. Akan tetapi karena saat ini di Kuala Tungkal juga terjadi antrean serupa, kedua kapal tersebut kembali ke rute semula.

“Kami sudah menyampaikan permintaan bantuan kapal tambahan ke PT ASDP dan JN melalui surat resmi. Kemungkinan besar akan diupayakan tambahan armada dari Surabaya serta KMP Teluk Singkil, yang kini sedang dalam proses persetujuan oleh kantor pusat masing-masing perusahaan,” katanya lagi.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi RiauMuhtarom menyatakan keprihatinannya atas antrean tersebut. Dia berharap jangan sampai masyarakat terus-menerus terkendala karena minimnya armada.

"Antrean sampai 3-4 hari itu sudah sangat mengganggu,” ujarnya yang berasal dari Daerah Pemilihan Siak-Pelalawan.

Ia menambahkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan instansi terkait. Dia mengaku siap memberikan dukungan agar penambahan kapal dapat segera direalisasikan.

"Jika dibutuhkan saya siap membantu menjembatani komunikasi dengan pemerintah pusat, agar pengangkutan kendaraan dari Buton ke Batam dan Tanjung Balai segera tertangani. Targetnya, masalah ini bisa segera diatasi,” katanya pula.