Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dewan Perwakilan Daerah RI siap mengawal pengembangan Pelabuhan Tanjung Buton di Kabupaten Siak, Provinsi Riau sebagai salah satu fasilitas infrastruktur pada Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) seluas lebih dari 5.000 hektare.
"Tanjung Buton nanti akan jadi pusat kawasan ekonomi dan industri. Kenapa?, karena saat ini ekspor kita masih dalam bentuk bahan baku terutama sawit dan karet. Oleh karena itu, kita siap mengawal KITB ini" ujar Ketua DPD Irman Gusman di Pekanbaru, Senin.
Hal itu diungkapkannya saat berlangsungnya rapat koordinasi sinkronisasi aspirasi daerah di Provinsi Riau, membahas rencana pembangunan infrastuktur pada KIB, Siak dan dihadiri Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, para bupati dan beberapa staf ahli kementrian terkait.
Irman memaparkan, pengembangan KITB terutama Pelabuhan Tanjung Buton perlu mendapat perhatian dari pemerintah pusat, mengingat sudah kelebihan kapasitas dari aktivitas bongkar muat terutama minyak sawit mentah (CPO) di Pelabuhan Dumai pada tahun 2013 tercatat 4,5 juta ton.
Letak geografis KITB sangat ideal bagi pengembangan pusat logistik dan distribusi karena dilewati oleh jalur maritim internasional dari Eropa ke Asia, lalu Asia Tenggara menuju Asia Utara atau Amerika dan dari Asia ke Australia serta berdekatan dengan pusat pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara.
KITB menguntungkan sebagai pusat produksi karena terletak di tengah pasar yang sangat besar yaitu pasar ASEAN dihuni sekitar 500 juta jiwa, lalu pasar Tiongkok sekitar 1,3 miliar jiwa dan pasar India sekitar 1,1 miliar jiwa.
"Pertumbuhan ekonomi di Riau saat ini mencapai 6 sampai 8 persen per tahun atau nilai ini berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi Indonesia sekarang ini sedang menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai efektif Desember 2015," katanya.
Ia melanjutkan, wilayah Riau memiliki keunggulan komperatif dibanding daerah lain di Indonesia karena luas lahan sawit terbesar, lalu luas kebun karet terluas ketiga, dua industri kertas terbesar berada di provinsi ini, produksi sagu di Riau merupakan terbaik di dunia dan Riau masih tercatat sebagai penyumbang APBN terbesar dari produksi migas.
"Seluruh hasil produksi itu memerlukan akses untuk dijual baik ke dalam maupun luar negeri, begitu juga sumber daya alam seperti hasil pertanian, perikanan, dan jasa lainnya. Dimana keberadaan pelabuhan merupakan suatu keharusan," terang Irman.
Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sebelumnya dalam pidato kata sambutan mengatakan, daerah yang dipimpinya itu dapat bagi dua pembagunan, dimana wilayah Riau daratan agak lebih maju dibanding wilayah Riau pesisir.
"Pak ketua (DPD) datang, bisa lebih mempercepat pembangunan. Seperti saya sampaikan tadi mengenai tol, kereta api dan pelabuhan-pelabuhan salah satunya Buton termasuk energi pebangkit listrik dan lain-lain," ucap Arsyadjuliandi.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (16/11/2015). Salah satu agenda pentingnya adalah meninjau Kawasan Industri Tanjung Buton, Kabupaten Siak.
Sebelumnya pada pagi hari, Ketua DPD Irman Gusman melakukan kunjungan kerja ke KITB untuk memperhatikan secara langsung pembangunan infrastruktur menggunakan helikopter dan didampingi plt gubernur Riau dan sejumlah pejabat di Provinsi Riau.
KITB dan infrastruktur pelabuhan yang dikunjungi itu, merupakan salah satu daerah yang masuk dalam poros maritim dari tiga pelabuhan di Riau yakni Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Tanjung Buton dan Pelabuhan Kuala Enok.