Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bupati Siak, Provinsi Riau, Syamsuar dalam rapat koordinasi dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI memaparkan keunggulan Pelabuhan Tanjung Buton yang diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru Kabupaten Siak.
"Pelabuhan Dumai telah mengalami kelebihan kapasitas 4-5 hari dengan biaya 10 ribu dolar per hari. Ini menjadi peluang mengembangkan Pelabuhan Tanjung Buton menjadi kawasan industri," katanya di depan Ketua DPD Irman Gusman dan anggota lainnya asal Riau di Pekanbaru, Senin.
Dikatakannya bahwa sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Riau dan Kabupaten Siak, Tanjung Buton telah ditetapkan diperuntukkan sebagai kawasan industri dan pelubahan. Itu karena tanahnya yang relatif datar, ombak kecil, lokasi di antara Pulau Sumatera dan Pulau Pagang sepanjang 36 mil dengan kedalaman alur 17 ribu meter sehngga kapal 50BPP bersandar di pelabuhan.
"Posisi georgrafis yang berada di tengah Riau menjadikannya relatif dekat dengan sumber bahan baku di sekitar. Dari Kota Pekanbaru 2,5 jam, 93 mil atau 122 km menuju pelayaran internasional Melaka, Singapura dan Malaysia.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya telah melakukan pembebasan lahan seluas 5.192 ha dimana 600 ha sudah bersertifikat Area Peruntukan Lain. Selain itu, tambah dia, keunggulan Tanjung Buton juga berdasarkan hasil survey Kementrian Perhubungan RI.
"Lokasi pelabuhan yang terlindung oleh pulau sehingga dalam rencana induk pengembangan nasional telah ditetapkan sebagai wilayah pusat pengembangan industri dan pelabuhan pengumpul. Dan berpeluang bisa menampung kelebihan Pelabuhan Dumai 2,6 juta ton per tahun," sebutnya.
Lebih lanjut disampaikannya, potensi pengembangan pelabuhan itu bisa penunjang sektor migas di Siak dengan 45 ribu barrel per hari dengan cadangan 7,7l miliar barel dan luas area 31,253 km. Bisa juga untuk menampung keseluruhan Riau 375 ribu barel per hari.
"Kami juga menyiapkan untuk itu karena Batam tidak jadi," imbuhnya.
Di samping itu, yang paling penting adalah untuk industri hilir kelapa sawit. Dimana terdapat Pabrik Kelapa Sawit di Siak 16 unit dan dengan luas lahan 237 ribu hektare. Potensial juga untuk keseluruhan Riau yang memiliki 146 PKS dengan menghasilkan 7 juta ton lebih dalam setahun.
"Tahun ini telah dianggarkan Rp70 miliar oleh kementerian dan diharapkan berlanjut tahun depan," ujarnya