Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala tunggal putra Pelatnas PBSI Indra Wijaya mengusung pendekatan personal dan komunikasi intensif dalam upayanya membangkitkan kembali performa Jonatan Christie dan kawan-kawan.
Indra yang baru saja ditunjuk menggantikan Mulyo Handoyo menyebut pendekatan emosional dan keterbukaan komunikasi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan serta semangat bertanding para atlet.
“Kalau saya sendiri mungkin punya cara yang berbeda. Pendekatan dengan anak-anak sebisa mungkin lebih dekat, komunikasinya lebih intens,” ujar Indra saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Indra menyadari sektor tunggal putra saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari inkonsistensi performa hingga proses transisi pemain muda yang belum sepenuhnya matang.
“Kita lihat ada pemain yang cedera seperti Ginting (Anthony Sinisuka Ginting), sementara pemain muda juga masih dalam proses mengejar level atas. Jadi ini memang butuh waktu dan proses,” katanya.
Indra menggantikan Mulyo Handoyo yang kini fokus menjalankan peran sebagai kepala pelatih pelatnas PBSI.
Perubahan struktur ini diharapkan memberi dampak positif terhadap pembinaan sektor tunggal putra yang tengah berupaya kembali ke jalur prestasi.
Sebelumnya, Mulyo kepada ANTARA juga menyampaikan keyakinannya terhadap kemampuan Indra dalam menangani sektor tunggal putra.
Ia menyebut pengalaman panjang Indra sebagai pemain dan pelatih menjadi bekal kuat untuk mengangkat performa tunggal putra nasional.
“Indra punya banyak pengalaman, baik sebagai pemain maupun pelatih di beberapa negara. Saya rasa dia sangat layak dan mampu menjalankan tugas ini," ujar Mulyo.
Sebelum menempati posisi pelatih kepala, Indra lebih dulu menangani sektor tunggal putra pratama. Ia juga sempat berkarier sebagai pelatih di luar negeri, seperti Malaysia dan Korea Selatan.
Sebagai pemain, Indra merupakan salah satu tunggal putra andalan Indonesia pada era 1990-an.
Dengan kehadiran Indra sebagai nakhoda baru, PBSI berharap sektor tunggal putra dapat kembali menunjukkan performa terbaik, khususnya setelah gagal mempertahankan gelar di turnamen bergengsi seperti Super 1000 All England 2025.
"Yang terpenting sekarang semua pihak bersinergi. Saya yakin Indra bisa membawa sektor ini ke arah yang lebih baik," kata Mulyo.
Baca juga: Ganda campuran Indonesia Jafar/Felisha terhenti di semifinal Kejuaraan Asia 2025
Baca juga: Ganda putra Indonesia Leo/Bagas langsung berbenah hadapi lawan di perempat final