BMKG: Riau Rawan Puting Beliung

id bmkg riau, rawan puting beliung

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sebagian besar wilayah Riau berpeluang hujan dengan intensitas ringan-sedang serta suhu udara cenderung tidak stabil sehingga berpotensi muncul puting beliung. kata Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Riau.

"Kemunculan puting beliung tidak dapat ditentukan. Seluruh wilayah Riau berpotensi terjadi benturan angin yang menyebabkan puting beliung mengingat suhu udara yang tidak menentu dan telah masuk musim hujan," kata Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Selasa (4/10).

Warih menjelaskan, kemunculan angin puting beliung tidak dapat diprediksi secara pasti, namun peristiwa alam itu dimungkinkan terjadi sesaat sebelum turun hujan di suatu wilayah.

Menurut Warih lagi, proses puting beliung sangat singkat dan umumnya berskala lokal sehingga sulit diprediksi kapan dan di mana akan terjadi.

Kendati demikian, katanya, fenomena cuaca yang mengindikasikan akan terjadi puting beliung dapat dilihat, beberapa di antaranya yakni pada awan di atas langit tampak ada pertumbuhan awan putih bergerombol yang berlapis-lapis atau disebut awan cumulus.

Selain itu, kata dia, di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas, bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.

Pertanda akan munculnya puting beliung lain, menurut Warih, adalah perubahan warna dari awan yang semula berwarna putih menjadi hitam pekat serta turun hujan disertai angin yang tiada henti.

"Jadi sebaiknya begitu mendung atau kondisi langit mulai menghitam disertai angin, sebaiknya masyarakat waspada dengan berlindung di dalam gedung atau rumah. Jauhi pohon agar terhindar dari hal-hal yang dapat membahayakan jiwa," ujar Warih.

Warih menjelaskan, puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba setelah ada tumbukan dari dua masa udara yang berbeda yang mempunyai pusat dan bergerak melingkar seperti spiral sehingga menyentuh permukaan bumi serta punah dalam waktu singkat.

"Besar atau kecilnya perputaran angin yang terjadi juga tergantung pada kecepatan angin yang datang secara berlawanan," katanya.

Kondisi ini sepantasnya diwaspadai mengingat di beberapa wilayah seperti Kota Dumai dan Kabupaten Kampar juga sempat muncul puting beliung yang merusak banyak rumah dan fasilitas, demikian Warih Budi lestari.