Sejumlah objek wisata populer di Shanghai kembali ditutup karena COVID-19

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Sejumlah objek wisata populer di Shanghai kembali ditutup karena COVID-19

Gedung pencakar langit Oriental Pearl Tower yang menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Shanghai, China, setinggi 467,9 meter sempat menjadi gedung tertinggi di dunia pada 1994. Gedung yang di dalamnya juga terdapat pusat perbelanjaan dan restoran itu dalam sehari bisa dikunjungi sekitar 6.000 wisatawan domestik dan mancanegara. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah objek wisata populer di Kota Shanghai yang sempat dibuka beberapa hari lalu ditutup lagi di tengah kemunculan kasus baru COVID-19 di China.

Beberapa gedung pencakar langit, seperti Shanghai Tower, Shanghai Oriental Pearl Tower, dan Jinmao Tower, sementara ditutup lagi mulai Senin (30/3) hingga 19 hari ke depan.

Baca juga: Kementerian PUPR: Konstruksi pembangunan RS Darurat Pulau Galang sudah mencapai 92 persen

Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, Shanghai Oriental Pearl Tower sebagai salah satu objek wisata internasional di China itu sempat dibuka pada 12 Maret setelah tutup lebih dari dua bulan untuk menghindari perluasan wabah COVID-19.

Shanghai Haichang Ocean Park, museum patung lilin Madame Tussauds, Museum Sejarah Shanghai, gedung pertunjukan dan hiburan juga ditutup sementara.

Penutupan tersebut diberlakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian wabah serta untuk menjamin kesehatan dan keselamatan jiwa pengunjung, menurut pengumuman di laman wisata pemerintah kota terkaya di China itu.

Pemerintah Provinsi Sichuan juga mengeluarkan pengumuman penutupan beberapa tempat hiburan, seperti bar, diskotek, gedung bioskop, arena ketangkasan, dan tempat-tempat keramaian lainnya, demikian laporan Chinanews.

Biro Pariwisata, Budaya, Radio dan Televisi Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, pada Minggu (29/3) mengeluarkan pengumuman penutupan sementara gedung bioskop, tempat hiburan, gedung pertunjukan seni, pusat bisnis, dan pusat budaya yang menjadi tempat banyak orang berkumpul.

Kota Chongqing dan Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, juga mengambil tindakan yang sama, menurut laporan yang dihimpun dari China Daily.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China Mi Feng mengatakan bahwa penyebaran wabah secara domestik sudah bisa dikendalikan, namun pola penyebaran baru yang berasal dari kasus impor masih menjadi persoalan utama.

Menurut dia, masih ada laporan kasus secara sporadis sejak 18 Maret. Oleh sebab itu, dia mengingatkan masyarakat untuk mencegah wabah tersebut berjangkit kembali di tempat keramaian.

Hingga 29 Maret, China menerima kasus impor COVID-19 sebanyak 771 atau bertambah 48 kasus baru.

Secara keseluruhan, kasus positif COVID-19 di China mencapai 81.518 dengan angka kematian sebanyak 3.305 orang dan kesembuhan 76.052 orang.

Baca juga: Satu pegawai Chevron di Riau positif COVID-19, begini kondisinya

Baca juga: Rumah pasien positif COVID-19 di Duri disemprotkan disinfektan


Pewarta : M. Irfan Ilmie