Pekanbaru (ANTARA) - Ratusan warga yang bermukim di perumahan Mutiara Permai, Jalan Swakarya tepatnya di RT 01 hingga RT 04/RW 07 Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau memilih melakukan kebijakan karantina wilayah atau "lockdown" secara lokal.
Berdasarkan pantauan pada Senin pagi, terlihat kawasan padat penduduk yang berada tidak jauh dari Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II itu menutup akses jalan-jalan perumahan dengan batang kayu seadanya.
Sedikitnya ada tiga jalan kecil menuju kawasan perumahan itu yang ditutup. Di antaranya jalan Jahe, Lengkuas dan Jalan Serai. Sementara hanya ada satu jalan yang tetap dibuka, di bagian ujung perumahan.
Berdasarkan pantauan juga terlihat tidak banyak warga yang beraktivitas di sekitar perumahan tersebut. Mereka lebih memilih untuk menutup pintu rumah dan beraktivitas di dalam rumah masing-masing.
Hal itu tampak berbeda saat beberapa waktu sebelum penutupan itu yang cenderung ramai.
Ketua Pemuda setempat, Agus mengatakan karantina lokal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi tingginya Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 yang terjadi di Indonesia.
Selain itu, dia mengatakan Kecamatan Tampan yang terkenal sebagai kawasan padat pemukiman di Pekanbaru itu juga tercatat dengan orang dalam pengawasan terbanyak (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terbanyak di Pekanbaru.
"Tampan paling tinggi ODP dan PDP. Untuk itu, kita bersama warga, RT dan RW, sudah sepakat karantina lokal atau lockdown," katanya.
Dia menjelaskan sedikitnya terdapat 500 rumah yang berada di pemukiman itu. Kini, pemuda dan warga setempat secara aktif menjaga satu-satunya akses yang masih dibuka. Sasaran mereka adalah bukan warga lokal yang masuk ke pemukiman itu. Mereka akan memeriksa intensif para tamu.
Kota Pekanbarukini sudah berstatus tanggap darurat COVID-19, dan sudah dua kasus positif di daerah itu. Salah satu pasien positif kini dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Pekanbarumasing-masing 426 dan 41 orang.
Jumlah ODP paling banyak berada di Kecamatan Tampan yakni mencapai 76 orang, sedangkan PDP ada tujuh orang.
Baca juga: Sumbar terapkan kebijakan selektif bukan Lockdown lawan Corona, begini penjelasannya
Baca juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan Kota Tegal hanya "local lockdown"
Baca juga: Ratusan TKI pulang dari Malaysia mulai "banjiri" Riau, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Pengungsi Rohingya di Pekanbaru kerap curi hasil kebun hingga bawa sajam, warga resah
18 December 2024 21:57 WIB
Polda Riau cek kelangkaan solar di SPBU
18 December 2024 17:25 WIB
Rumah sakit otak dan jantung di lahan 10 Ha segera dibangun di Pekanbaru
18 December 2024 7:52 WIB
Dishub Provinsi Riau petakan titik jalan rawan kecelakaan selama Nataru
18 December 2024 7:51 WIB
Riau tetapkan status siaga darurat tanggulangi banjir
17 December 2024 22:36 WIB
Lantaran rambutan, pengungsi Rohingya resahkan warga Pekanbaru
17 December 2024 16:02 WIB
Pemprov Riau hibahkan 10 ribu meter persegi lahan untuk pengadilan militer
16 December 2024 20:56 WIB
Karyawan bank BUMN ditemukan tewas di tol Dumai-Pekanbaru, diduga bunuh diri
16 December 2024 20:25 WIB