Dumai, 13/7 (ANTARA) - Harga berbagai jenis ikan laut di tingkat pedagang pengecer Kota Dumai, Riau, sejak dua hari terakhir melambung, kondisi ini menurut pengakuan pedagang disebabkan nelayan yang malas melaut akibat cuaca buruk.
"Akhir-akhir ini ikan yang dilelang di tempat pelelangan ikan sangat sedikit sehingga harganya pun mahal. Kondisi ini banyak yang bilang disebabkan nelayan malas melaut akibat cuaca buruk," kata seorang pedagang pengecer ikan di pasar tradisional Pulau Payung Dumai, Andreas, di Dumai, Rabu.
Pantauan di beberapa pasar tradisional, kebanyakan pedagang menjual ikan laut dengan selisih kenaikan harga berkisar Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram dari harga biasanya.
Untuk ikan jenis tongkol yang sebelumnya dijual seharga Rp19.000/kg saat ini menanjak jadi Rp21.000/kg. Begitu juga dengan ikan Sisir dari Rp16.000-18.000/kg, kakap Rp34.000-38.000/kg, kakap merah Rp36.000-40.000/kg, Serai Rp21.000-23.000/kg dan ikan bawal dari Rp23.000-27.000/kg.
"Bahkan untuk anak ikan hiu yang biasanya tak pernah putus, saat ini justru kosong," kata pedagang ikan di pasar yang sama, Ridwan.
Akibat kenaikan harga yang cukup signifikan, para pedagang mengakui banyak masyarakat konsumen mengalihkan menu makanan keluarga ke berbagai jenis ikan sungai yang harganya relatif lebih murah.
"Sepeti ikan lele harganya masih bertahan di Rp17.000 per kilo, ikan gurami Rp21.000 dan ikan nila Rp16.000 serta ikan mas yang masih seharga Rp16.000 per kilonya," kata Iwan, pedagang ikan di pasar tradisional Dock.
Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan serta Investasi (Disperindagin) Dumai, H Djamalus, mengatakan, kenaikan harga berbagai jenis ikan laut selain disebabkan malasnya nelayan melaut juga dikarenakan bulan Ramadhan yang tidak lama lagi.
"Hal ini biasa terjadi dan tidak akan bertahan lama," kata Djamalus.