Nelayan Sumut Panen, Harga Ikan Laut Di Riau Stabil

id nelayan sumut, panen harga, ikan laut, di riau stabil

Nelayan Sumut Panen, Harga Ikan Laut Di Riau Stabil

Pekanbaru, (antarariau) - Panen nelayan Riau yang berlimpah memberikan dampak positif terhadap harga eceran ragam jenis ikan laut di pasar-pasar tradisional Pekanbaru, mampu mendorong menstabilkan harga berbagai jenis ikan laut.

"Hampir semua harga berbagai jenis ikan laut stabil, tidak ada kenaikan harga sejak beberapa hari ini," kata Masrizal, pedagang pengecer ragam ikan laut yang membuka lapak di Pasar Pusat Pekanbaru, Senin.

Masrizal yang ditemui di sela kesibukannya melayani para konsumen menguraikan, untuk ikan terfavorit warga "Kota Bertuah" yakni ikan tongkol dijual masih Rp20.000 per kilogram (kg)nya.

"Kemudian untuk ikan serai per kgnya yakni dijualgi kebanyakan warga Pekanbaru sehingga tidak heran para pedagang per orangnya mampu menjual habis lebih juga seharga Rp20.000," katanya.

Dua jenis ikan laut ini merupakan menu favorit ba50 kilo setiap harinya.

"Setiap hari paling sedikit 50 kilo untuk ikan serai dan ikan tongkol. Semuanya ludes terjual dari mulai pagi hingga sore," katanya.

Jaya, pedagang ikan lainnya mengatakan, selain ikan tongkol dan serai, berbagai jenis ikan laut lainnya juga sama mengalami kenormalan harga.

"Sempat naik dua hari lalu, namun kembali normal setelah panen nelayan kembali berlimbah khususnya bagi nelayan di sejumlah daerah pemasok," katanya.

Pedagang mengatakan, rata-rata jenis ikan laut merupakan hasil panen para nelayan Sumatra Utara yang di pasok setiap harinya ke berbagai wilayah di Riau termasuk Pekanbaru.'

Beberapa hari lalu, pedagang mengakui sempat mendapat pasokan yang minim dari daerah penghasil itu, namun sejak semalam (Minggu 22/7), pasokan sudah kembali lancar.

Terlebih, menurut pedagang, saat ini beberapa daerah kabupaten di dalam provinsi seperti Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hilir, juga mulai panen ikan laut.

"Menurut informasinya, baik Kabupaten Rokan Hilir maupun Indragiri Hilir, para nelayannya telah banyak menghasilkan ikan laut karena cuaca yang mendukung. Kebanyakan hasil panen mereka juga di jual hingga ke Pekanbaru," kata Anton, pedagang ikan.

Sementara indeks penerimaan para petani dan nelayan per Juni 2012, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, telah terjadi penurunan.

Penurunan atas penerimaan para petani dan nelayan menurut rilis BPS terutama diakibatkan turunnya harga sejumlah hasil seperti kerang laut yakni sebesar 0,70 persen, karet sebesar 0,65 persen, janmbu biji 0,22 persen, kelapa sawit 0,21 persen, dan pepaya yakni sebesar 0,10 persen.

Kemudian penurunan atas penerimaan petani juga terjadi karena ketela rambat dan kacang merah juga mengalami penurunan masing-masingnya yakni sebesar 0,05 persen, ikan mas 0,04 persen, jagung pipilan dan kangkung yakni masing-masing sebesar 0,03 persen.

Adapun penurunan penerimaan petani dan nelayan yakni terjadi pada ikan pari dan sayuran buncis serta terung panjang yakni masing-masing sebesar 0,02 persen, serta ikan bawal dan kacang kedelai masing-masing sebesar 0,01 persen.