Rusia Peringatkan Serangan ke PLTN Iran Bisa Picu Bencana Setara Chernobyl

id PLTN, Chernobyl,Putin

Rusia Peringatkan Serangan ke PLTN Iran Bisa Picu Bencana Setara Chernobyl

Arsip - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran. (Wikimedia Commons/Hossein Heidarpour)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Rusia mengeluarkan peringatan keras terhadap potensi serangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran, dengan menyebut bahwa insiden semacam itu dapat memicu bencana nuklir skala besar yang sebanding dengan tragedi Chernobyl pada 1986.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Badan Energi Atom Rusia (Rosatom), Alexey Likhachev, dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Kamis (19/6), sebagaimana dilaporkan kantor berita RIA.

“Jika unit pertama PLTN Bushehr yang masih beroperasi diserang, maka konsekuensinya bisa seperti Chernobyl,” kata Likhachev, mengacu pada ledakan reaktor nuklir di Ukraina yang hingga kini dikenal sebagai bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah.

Baca juga: Majelis Umum PBB sahkan resolusi tentang keselamatan dan keamanan PLTN Zaporizhzhia

Likhachev menambahkan bahwa tindakan menyerang fasilitas nuklir aktif akan menjadi “langkah yang melampaui batas antara kebaikan dan kejahatan.” Ia juga menegaskan bahwa Rosatom memantau ketat kondisi di Bushehr, termasuk keselamatan ratusan teknisi Rusia yang masih berada di lokasi.

Meski belum ada kerusakan fisik pada fasilitas nuklir Iran sejauh ini, Likhachev mengungkapkan bahwa puluhan teknisi Rusia telah dievakuasi melalui jalur Azerbaijan dan Armenia.

“Saat ini kami masih menganggap aman untuk mempertahankan staf kami di Bushehr. Namun, kami siap untuk evakuasi total jika situasi memburuk,” ujarnya.

Baca juga: Badan atom Internasional bisa periksa PLTN Ukraina, Rusia peringatkan bahayanya

Serangan udara Israel yang diluncurkan Jumat lalu (13/6) ke sejumlah situs militer dan nuklir di Iran telah meningkatkan tensi geopolitik di kawasan. Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai ratusan lainnya. Sementara Iran sendiri mengklaim kehilangan lebih dari 600 jiwa akibat serangan Israel.

Presiden Rusia Vladimir Putin turut menyatakan kekhawatirannya dan menyebut ada sekitar 250 teknisi Rusia yang saat ini masih berada di Bushehr.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.